Maulid Seharusnya Mampu Kembalikan Semangat Juang Terapkan Islam - Tinta Media

Rabu, 25 Oktober 2023

Maulid Seharusnya Mampu Kembalikan Semangat Juang Terapkan Islam

Tinta Media - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seharusnya mampu mengembalikan semangat juang umat untuk menerapkan syariat Islam secara kaffah.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW seharusnya mampu mengembalikan kejayaan Islam dan semangat juang umat untuk menerapkan syariat Islam kaffah,” ungkap Mubalighah Ustadzah Yana Saparia dalam Kajian Muslimah Komunitas Keluarga Sakinah: Cinta Nabi Cinta Syariah, Ahad (15/10/2023) di Masjid Al-Huda, Cikumpa, Depok.

Menurutnya, saat ini umat Islam seluruh dunia dalam menyambut maulid penuh kebahagiaan yang diiringi pujian dan shalawat, namun sangat disayangkan semua itu hanyalah sebatas seremonial semata yang bersifat tarikh (sejarah) tanpa dikaji dari aspek tasyri'i (pemberlakukan syariat) dan siyasi (politik) bahkan seringkali diisi dengan kegiatan yang bertentangan dengan syariat.

Maka, tegasnya, memperingati maulid harus benar-benar mencintai Rasulullah seperti itulah wujud keimanan. “Mencintai Nabi SAW artinya ber-ittiba’ (mencontoh) kepadanya, cinta kepada Nabi SAW menjadi bukti cinta kita kepada Allah SWT begitupun sebaliknya, cinta kepada Allah SWT harus dibuktikan dengan mengikuti Nabi SAW, mengaku iman kepada Rasul SAW, maka wajib menerima, mengikuti dan menerapkan seluruh risalah yang disampaikannya yakni syariat Islam,” bebernya.

Lantas, ia pun memaparkan tafsir Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 31 menurut Imam Ibnu Katsir, “Siapa saja mengaku mencintai Allah sedangkan ia tidak berada di jalan Muhammad SAW maka ia berdusta, sampai ia mengikuti syariah Muhammad secara kaffah.”

Cara yang Benar

Menurutnya, cara yang benar dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yakni dengan memahami bahwa kegiatan maulid bukanlah hari raya atau perayaan, bukan pula sekadar kisah dan cerita.

“Namun sebagai dzikra (peringatan) atau bentuk cinta kita kepada Nabi SAW hingga menjadikan kita semakin taat dan patuh terhadap syariat Allah karena sepanjang perjalanan Rasulullah SAW adalah untuk menegakkan Islam,” terangnya di hadapan puluhan peserta kajian.

Selain itu, ia menambahkan, perjuangan Rasul SAW yang harus diikuti adalah sifat dakwahnya Rasul SAW. Selama hidupnya, Rasul hanya menyampaikan Islam, hanya untuk Islam, dan hanya di jalan Allah saja.

“Dakwah Rasul bersifat politis dan menyeluruh, sebab Rasulullah SAW diutus bukanlah untuk mengatur urusan ibadah, makanan, minuman, pakaian, muamalah, ekonomi, sosial, dan akhlak saja, melainkan adalah untuk mengemban risalah Islam dengan mendakwahkannya ke seluruh dunia hingga Islam mampu memimpin dan berjaya,” tegasnya.

Ditambah lagi, menurutnya, keberhasilan dakwah Rasulullah dengan berdirinya negara Islam di Madinah dengan seluruh kehidupannya diatur oleh syariat Islam, Rasulullah selain sebagai Nabi adalah sebagai kepala negara Islam. Kepemimpinan beliau wajib diikuti, diteladani, dan dilanjutkan oleh para pemimpin Muslim saat ini.

“Keteladanan atas kepemimpinan Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin dan kepemimpinan setelahnya di bawah Institusi Khilafah Islam, khalifah (pemimpin) wajib menegakkan seluruh syariat secara kaffah dalam setiap aspek kehidupan agar ketenangan, ketentraman, kemakmuran, dan keberkahan hidup mampu terwujud,” paparnya.

Terakhir, ia mengajak para Muslimah yang hadir untuk bersama-sama berjuang dalam rangka mengembalikan kehidupan Islam agar Islam kaffah dapat diterapkan, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW di Madinah yakni dengan mengemban dakwah Islam.

“Sampaikan kepada teman, saudara ataupun tetangga untuk mengkaji Islam secara lebih intensif, ikut bergabung ke dalam kelompok dakwah yang memperjuangkan dakwah Islam sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW,” pungkasnya.[] Sari Liswantini


Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :