Tinta Media - Pengamat Politik dan Media Hanif Kristianto mengungkapkan alasan ideologi Islam tidak digunakan atau tidak diterapkan di tengah-tengah kehidupan.
“Karena pemahaman dan kemunduran umat ini kan masih memandang Islam sebagai sebuah agama ritual, bukan pada aspek sosial, sehingga penempatan agama itu cukup dalam ruang-ruang private, masjid, pesantren misalnya, atau ruang-ruang pengajian,” ujarnya dalam acara Kabar Petang yang bertajuk Cegah PKI Bangkit di kanal Youtube Khilafah News Sabtu (30/9/2023).
Dan selebihnya lanjutnya, masyarakat tidak banyak yang mengenal Islam sebagai pengatur sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem politik, sistem pergaulan dan sistem pendidikan.
“Walhasil ketika masyarakat itu tidak mengambil ideologi Islam dalam mengatur urusan kehidupan yang ini interaksi manusia dengan manusia, maka ya tentu yang masuk adalah ideologi tadi, apakah itu kapitalisme sekuler atau sosialis komunis,” lanjutnya.
Sehingga tuturnya, wajar saja contohnya sistem pendidikan sekarang pemikirannya memakai pemisahan agama dari kehidupan.
“Agama ditempatkan hanya pelajaran agama mata pelajaran, misalnya matematika jarang sekali dikaitkan dengan agama padahal di dalam Islam juga ada namanya zakat ngitung-itungnya berapa nisabnya dan sebagainya. Begitu pula di aspek-aspek yang lain,” ucapnya.
Di dalam pergaulan, ucapnya, masih mengagungkan kebebasan yang dimana dari kebebasan akan menimbulkan berbagai problem seperti seks bebas, gaya hedonis, juga meniru kehidupan yang serba bebas.
“Walhasil kerusakan di tengah-tengah masyarakat tidak terelakkan. Nah makanya ini terjadi karena satu menganggap Islam itu cukup dalam ruang privatnya,” ujarnya.
Negara
Bung Hanif sapaannya juga mengungkapkan problem alasan tidak mnegambil ideologi Islam karena negara tidak mengambil Islam secara menyeluruh, kalaupun mengambil hanya sepotong-potong.
“Yang itu menguntungkan misalnya Haji, zakat, wakaf, infaq, sedekah itu, itu yang terjadi tidak secara menyeluruh, nah karenanya ya, ya negara masih menerapkan ideologi yang lain,” tuturnya.
Walhasil tuturnya, menjadi catatan penting bahwa ketika Islam dipinggirkan maka yang terjadi adalah banyaknya kerusakan. “Nah sebaliknya kalau kita kembali kepada Islam maka ini adalah jalan menuju kepada perubahan dan juga keberkahan di dalam kehidupan,” pesannya.
Makanya Bung Hanif berpesan, jika ingin selamat dari ancaman ideologi Komunis, Kapitalis sekuler maka kembalilah kepada Islam. “Kepada Islam lah satu-satunya jalan kehidupan yang mulia dan yang diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala,” tutupnya. [] Setiyawan Dwi.