Tinta Media - Usulan Menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD agar Presiden Joko Widodo memberikan grasi massal kepada narapidana pengguna narkoba sebagai upaya mengatasi permasalahan Lapas yang overcrowded, dinilai oleh Narator Muslimah Media Center (MMC) bukti banyaknya penyalahgunaan narkoba.
“Kondisi Lapas yang demikian membuktikan betapa banyak penyalahgunaan narkoba,”ujarnya dalam Serba Serbi: Grasi Massal Napi Narkoba, Sistem Kapitalisme Menyuburkan Tindak Kekerasan, Kamis ( 21/09/2023) di kanal Youtube Muslimah Media Center.
Ia menjelaskan, penyalahgunaan narkoba disebabkan berbagai hal. Tidak adanya efek jera dalam sistem sanksi dan lemahnya pengawasan, terangnya, jelas berkaitan erat dengan maraknya penggunaan narkoba.
“Faktanya sekalipun sudah masuk lapas, pengedar maupun pemakai masih bisa berinteraksi bahkan mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas," terangnya.
Faktor lain, imbuhnya, adalah kemiskinan yang seringkali mendorong seseorang menjadi pengedar, juga lemahnya keimanan menyebabkan rusaknya kepribadian.
“Akibatnya mereka mengonsumsi narkoba untuk pelarian dari penatnya kehidupan,” tandasnya.
Narator menilai betapa negara menganggap sepele peredaran narkoba di tengah rakyat. "Inilah kehidupan yang dihasilkan dari sistem sekularisme, kapitalisme, sebuah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan," jelasnya.
"Orientasi kehidupan manusia diarahkan hanya untuk mengajar kepuasan materi semata tanpa mempertimbangkan halal haram maupun bahaya yang ditimbulkan," cetusnya.
Permasalahan narkoba, tuturnya, hanya bisa diselesaikan jika sistem kehidupan manusia itu sahih. Sistem kehidupan sahih akan menciptakan individu yang beriman, masyarakat yang bersih, dan negara yang optimal menjalankan perannya.
"Sistem kehidupan yang sahih ini adalah sistem Islam yang disebut Khilafah," tutupnya. [] Muhammad Nur