Tinta Media - Menanggapi usulan BNPT agar rumah ibadah dikontrol oleh pemerintah, Direktur Indonesian Justice Monitor Agung Wisnuwardana menyatakan bahwa usulan ini dinilai berpotensi menyinggung Kalangan Umat Beragama.
"Usulan dari BNPT tersebut dinilai seolah menuduh bahwa tempat ibadah adalah sarang terorisme. Ini berpotensi menyinggung kalangan umat beragama," tuturnya dalam video BNPT Menakutkan? Jumat (8/9/2023) di kanal YouTube Justice Monitor.
Menurutnya, kalau pemerintah atau aparat langsung mengontrol segala aktivitas di rumah ibadah, ini sangat berbahaya dan rentan menimbulkan problem serius. "Justru akan mengganggu harmonisasi kehidupan beragama di Indonesia yang selama ini sudah terjadi dengan baik," ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa selama ini banyak pihak meminta agar BNPT tidak menggeneralisasi semua tempat ibadah. Ini adalah kekeliruan fatal. Persoalan terorisme harus dikelola, tidak boleh serampangan namun harus dilakukan secara objektif, proporsional dan profesional. "Walhasil, BNPT harus segera mengklarifikasi atau meluruskan usulan tersebut. Jangan sampai isu tersebut menimbulkan kegaduhan publik yang tidak penting," katanya.
Ia menilai bahwa isu radikal yang diangkat oleh pemerintah terkesan tidak nyambung dengan problem yang dihadapi bangsa ini. “Ada kelompok kriminal bersenjata meneror masyarakat Papua itu yang melakukan bukan orang-orang radikal. Korupsi uang rakyat, siapa yang melakukan? Mungkin saja sebagian dari koruptor itu berteriak saya Indonesia, saya Pancasila ternyata OTT. Bukan radikal radikul seperti yang dituduhkan," ungkapnya.
Pun demikian, lanjutnya, dengan liberalisme ekonomi yang membuat banyak sumber daya alam negeri ini dinikmati oleh segelintir orang saja. "Mereka juga tidak dituduh radikal radikul selama ini. Padahal ini adalah persoalan konkret, nyata," terangnya.
"Eh tiba-tiba BNPT mengusulkan agar pemerintah mengontrol seluruh masjid, seluruh rumah ibadah, seolah-olah problem negeri ini ditimbulkan oleh radikal radikul, oleh tempat ibadah," bebernya.
Menurutnya, penting agar energi bangsa ini difokuskan pada persoalan-persoalan yang tengah dihadapi negara ini. "Tetap semangat teman-teman sekalian, berfikir waras, bersatu, dobrak untuk menuju perubahan yang sebenarnya," pungkasnya.[] Ajira