Tinta Media - Aktivis dakwah Eka Fitri Amir menilai tren hijrah memiliki peluang komersialisasi.
“Tren hijrah memiliki peluang komersialisasi,” tuturnya di acara kajian Komunitas Intelektual Muslimah (KONIMA): Tren Hijrah Milenial, Potensi Komersialisasi, di Batam, Ahad (27/8/2023).
Komersialisasi ini, lanjutnya, bisa kepada tren busana Islami, konten digital, pendidikan, perjalanan religi, produk kosmetik yang bersertifikat halal dan lain-lain.
“Ini merupakan angin segar bagi umat muslim. Namun sebagai seorang muslim, kita harus tetap aware (menyadari) dalam menyikapi tren hijrah ini, karena sistem ekonomi yang dipakai masih sistem ekonomi kapitalis liberal,” ingatnya.
Ia beralasan, sistem ekonomi kapitalis berasal dari barat yang prinsipnya manfaat. Ia mengingatkan, jangan sampai tren hijrah ini dikomersialkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Sebagai seorang muslim harus ‘aware’ dan memahami mengenai tren hijrah ini mana yang bisa membawa kita lebih dekat Allah Swt. dan mana yang berbahaya bagi kita,” sarannya.
Ia berharap tren hijrahnya adalah tren hijrah kafah dengan memaknai hijrah sesuai syariah.
“Ketika berhijrah harus ada value atau pahala yang dibawa di akhirat, juga berilmu untuk beramal. Ilmu yang kita dapatkan untuk diamalkan serta disampaikan kepada yang lain. Di samping itu visi hidup harus jelas yang dapat membawa kebahagiaan dunia akhirat,” urainya.
Ia melanjutkan, seorang muslim wajib menjalani syariat Islam secara kafah. “Bukan sekedar pakaian atau lingkungan kita tapi seluruh aturan hidup kita harus berbasis Islam,” pungkasnya. [] Nia