Tinta Media - Untuk meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung berkolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar acara bersama dunia usaha. Kepala Dispora Kabupaten Bandung Ir. Kawaludin berharap, dengan adanya kegiatan ini, banyak wirausahawan muda yang berkiprah dalam dunia usaha di Kabupaten Bandung. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung. (VISI.NEWS, Kamis, 31/8/2023)
Kolaborasi antara dunia usaha dan pemuda dirasa sangat penting dan harus digarisbawahi karena peran aktif pemuda sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah dalam menghadapi tantangan global.
Ditekankan pula bahwa dengan pemikiran positif dan kreatif serta semangat berwirausaha, akan tercapai target Indonesia emas tahun 2045.
Pemuda adalah generasi yang akan membentuk Bangsa Indonesia. Pemuda juga dapat menjadi benteng untuk melawan pengaruh negatif dari pergaulan bebas, narkoba, dan pelopor dalam bisnis dan perkembangan sosial.
Adapun yang menghadiri acara adalah Ketua PHNI yang diwakili oleh Sekretaris, serta Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Bandung, Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP), dan juga berbagai pihak, termasuk Pengurus DPD KNPI Kabupaten Bandung,
Kita paham bahwa pemuda adalah agen perubahan bagi bangsa dan negara.
Bung Karno berkata, "Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia "
Itulah perkataan Bung Karno sebagai gambaran mengenai pemuda sebagai agen perubahan. Tentunya pemuda yang tangguh dan berkualitas adalah jenjang yang paling bagus dan optimal karena kematangan akal dan jasmaninya. Generasi muda yang kritis sangat dibutuhkan untuk melakukan perubahan ketika masyarakat berada dalam kungkungan tirani kezaliman.
Pemuda yang bertanggung jawab dan beriman bisa menjadi teladan yang baik bagi umat, karena karena baik buruknya umat kelak sangat bergantung pada kondisi pemuda saat ini.
Namun sayang, peran pemuda telah dibajak oleh sistem kapitalisme sekuler. Pemuda yang memang sudah rapuh sangat mudah terseret arus liberal. Di sinilah peran pemuda mudah diarahkan. Dalam kapitalisme, peran pemuda diberdayakan dan difokuskan pada sektor teknologi dan wirausaha yang justru memandulkan peran pemuda yang sesungguhnya. Dengan dalih untuk memulihkan kondisi keterpurukan ekonomi, sosial, dan penganggaran yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19, para pemuda dituntut untuk ikut berperan aktif dalam bidang kewirausahaan.
Jika ditelaah, akan jelas terlihat bahwa pemerintah/ negara tidak paham akar permasalahan yang dihadapi negara ini. Negara sibuk membuat agenda dan kegiatan agar pemuda bergerak dan berkontribusi untuk melakukan perubahan-perubahan yang difokuskan pada pencapaian materi yang bersifat pragmatis.
Sungguh sangat disayangi jika peran pemuda yang seharusnya kritis dan fokus terhadap masalah umat terkebiri dan dibelokkan arah sesuai dengan kepentingan kapitalis. Di sisi lain, sistem ekonomi kapitalis yang masih mencengkeram, mustahil berhasil menyelesaikan permasalahan yang ada.
Hal penting yang harus dimiliki oleh pemuda untuk bisa menjadi agen perubahan adalah menjadikan Islam sebagai satu-satunya solusi. Dari segi pendidikan Islam yang berlandaskan akidah Islam akan membentuk generasi muda yang beriman dan bertakwa.
Ketika keimanannya kuat, maka para pemuda tidak mudah terseret arus peradaban kapitalisme. Mereka akan merealisasikan keimanan secara kaffah dan tidak dipilih-pilih.
Para pemuda akan terus mengkaji Islam secara kaffah, mau terikat dengan hukum syariat sebagai bentuk konsekuensi keimanan. Dengan demikian, segala perbuatan baik dan buruk, halal haramnya sesuai dengan hukum syariat.
Ditunjang dengan sistem ekonomi Islam yang diterapkan , pasti menyejahterakan seluruh rakyat, baik muslim ataupun non muslim, tidak berlandaskan keuntungan seperti halnya sistem kapitalisme.
Karena itu, jadikan perjuangan Rasulullah saw. sebagai teladan perjuangan para pemuda. Jadi tidak ada jalan lain selain hanya dengan penerapan Islam secara kaffah. Dengan begitu, maka terbentuklah sosok pemuda yang tangguh sebagai tonggak perubahan, bukan sebagai budak kapitalisme. Wallahu a'lam bishawab.
Oleh: Dartem,
Sahabat Tinta Media