Tinta media - Aktivis Muslimah Iffah Ainur Rochmah menegaskan, yang diuntungkan dalam pembangunan patung raksasa setinggi 100 meter dengan biaya miliaran bahkan triliunan adalah yang mengusung nilai atau pemikiran sekularis dan nasionalis.
“Siapa yang diuntungkan? Yang diuntungkan adalah siapa saja yang hari ini mengusung nilai atau pemikiran yang sama dengan sekularis dan nasionalis,” tegasnya dalam Program Mozaik Perubahan: Pembangunan Patung Triliunan, Siapa Yang Untung? Di Kanal Youtube Muslimah Media Center, Rabu (23/8/2023).
Menurutnya, pembangunan patung raksasa ini spesifik pada sosok tokoh yang mengusung nilai nasionalis dan sekularis.
“Jelas, memang tokoh yang bersangkutan ini adalah tokoh yang selama ini disosokkan atau dinaikkan sosoknya sebagai tokoh yang mengusung nilai nasionalis, bukan nilai spiritual atau pun nilai Islam tetapi nilai-nilai lainnya, yaitu nilai sekularisme dan lain sebagainya,” tuturnya.
Berbicara pembangunan patung ini, kata Iffah, ada semacam himbauan atau dorongan dari pihak-pihak tertentu yang menginginkan sosok tokoh ini dibuatkan patungnya, lebih lanjut, ajarannya kemudian dipelajari.
“Dinarasikan bahwa sosok yang bersangkutan adalah penggagas atau peletak dasar-dasar pemikiran sekularis. Semacam keberanian melawan dominasi pihak lain, tapi dengan nilai-nilai sekularis dan nasionalis, bukan nilai Islam,” tegasnya.
Ia mempertanyakan urgensi dari pembangunan patung tersebut yang ditujukan untuk memberikan penghormatan pada sosok tokoh yang dianggap berjasa, serta dalam rangka menegaskan identitas atau jati dirinya.
“Apa memang pemikiran-pemikirannya dianggap sangat penting bagi jati diri bangsa ini, yang itu bisa disimbolisasi oleh tokoh yang bersangkutan?” tanyanya.
Ia menyayangkan pembangunan patung dengan dana sebesar ini diperuntukkan bagi kepentingan pihak tertentu saja, bukan untuk kepentingan kemaslahatan publik.
“Dana yang cukup besar ini seharusnya untuk kepentingan menaikkan pertumbuhan ekonomi, recovery atau pemulihan ekonomi pasca covid kemarin,” pungkasnya. [] Ageng Kartika.