Tinta Media - Menanggapi deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres dan cawapres di Pemilu 2024, direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengatakan bahwa kekuasaan harus dibangun di atas fondasi agama.
“Kekuasaan harus dibangun di atas fondasi agama, yakni tentunya Islam. Dan ditujukan untuk menjaga Islam dan syariahnya serta memelihara urusan umat,” ujarnya dalam video : Anies – Cak Imin Dalam Sorotan, melalui kanal Youtube Justice Monitor, Senin (4/9/2023).
Ia melanjutkan, ambisi kekuasaan merupakan bagian dari keinginan hawa nafsu yang memang wajar jika ambisi itu muncul. Namun bukan berarti harus dituruti. Isam mengajarkan bahwa hawa nafsu harus ditata dan dikendalikan sesuai petunjuk Allah Swt.
Baginda Nabi Muhammad Saw. telah memperingatkan umatnya agar hati-hati terhadap akibat dari ambisi kekuasaan ini.
“Sungguh kalian akan berambisi terhadap kepemimpinan atau kekuasaan, sementara kepemimpinan atau kekuasaan itu akan menjadi penyesalan dan kerugian pada hari kiamat kelak. Alangkah baiknya permulaannya dan alangkah buruknya kesudahannya,” terang Agung mengutip hadits riwayat Bukhari, An-Nasa’i dan Ahmad.
Agung mengingatkan, jika pemimpin hanya mengejar ambisi kekuasaan tetapi meninggalkan perkara syariat yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya maka mereka termasuk pemimpin yang jahat dan bodoh.
“Pemimpin yang tidak amanah atau sering disebut dengan kata khianat dan juga zalim, maka mereka adalah pemimpin yang jahat. Pemimpin seperti ini dibenci oleh Allah Swt termasuk juga dibenci oleh rakyat karena mereka pun membenci rakyatnya,” ujarnya.
Amanah
Agung mengajak agar umat Islam mengangkat pemimpin yang amanah, yang memelihara semua urusan umat seperti menjamin pemenuhan kebutuhan pokok sandang, pangan, papan, bagi tiap individu warga negara. Menjamin pemenuhan pendidikan, kesehatan dan keamanan secara cuma-cuma serta melindungi rakyat dari berbagai gangguan dan ancaman dalam memelihara urusan rakyat.
“Pemimpin suatu kaum itu laksana pelayan buat mereka atau seperti pelayan kepada tuannya. Sehingga penting untuk dipahami bahwa kekuasaan harus dibangun di atas fondasi agama,” jelasnya.
Ia menegaskan, agama adalah fondasi sedangkan kekuasaan adalah penjaganya. “Apa saja yang tidak memiliki fondasi akan hancur dan apa saja yang tidak memiliki penjaga akan lenyap,” pungkasnya mengutip dari kitab Al-Iqthisad fi Al-I'tiqad karya Imam Al-Ghazali. [] Langgeng Hidayat.