Jadikan Kebencian Mereka Bahan Bakar Dakwah Kita - Tinta Media

Selasa, 12 September 2023

Jadikan Kebencian Mereka Bahan Bakar Dakwah Kita


Tinta Media - Sudah ketetapan dari Allah Robbul Alamin bahwa kebaikan dan kemungkaran, yang haq dan yang bathil, keimanan dan kekafiran akan selalu ada dan saling berbenturan mulai dari kehidupan ini tercipta hingga kiamat nanti. Adanya benturan ini sendiri sebenarnya tercipta dari ketundukan makhluk terhadap hawa nafsu dirinya sendiri.

Seperti yang kita ketahui bersama dari Al-Qur'an bahwa awal mula benturan ini dimulai dari penolakan setan sujud terhadap manusia. Perintah sujud tersebut yang notabenenya adalah perintah dari Allah SWT sang penguasa alam dia ingkari karena  merasa lebih mulia dari manusia. Dia beralasan bahwa dirinya yang tercipta dari api tentulah lebih mulia dibandingkan manusia yang tercipta dari tanah. Rasa bangga terhadap diri sendiri inilah yang akhirnya mengubah setan yang awal mulanya adalah makhluk yang taat menjadi makhluk yang dilaknat dan dimurkai. Alih-alih menyadari kesalahannya dan meminta maaf, dia malah bersumpah akan menjerumuskan anak cucu Adam ke jalan yang sama dengan dirinya.

Oleh karena sumpah inilah, sejarah mencatat bahwa apapun zamannya, manusia pasti akan terpecah menjadi 2 golongan yaitu golongan. Pertama adalah golongan orang-orang yang mampu menahan hawa nafsunya sehingga menjadikan mereka mulia, sedangkan golongan yang kedua adalah golongan orang-orang yang menuruti hawa nafsunya sehingga menjadikan mereka terhina di dalam hidup dan matinya.

 

Golongan pertama selalu diisi oleh orang-orang yang dibenci para setan. Mereka adalah para nabi, para ulama dan para pendakwah serta penyeru kebaikan. Sedangkan golongan kedua pastilah diisi oleh orang-orang yang disukai setan yaitu para ahli maksiat, kapitalis-sekuler dan kaum atheis.

 

Maka bukanlah hal yang baru lagi jika kita melihat di zaman ini orang-orang yang menuruti hawa nafsunya semakin banyak dan semakin berani mengumbar kesesatannya. Kita lihat saja contohnya di akhir-akhir ini penistaan agama, penghinaan terhadap simbol agama serta persekusi dan intimidasi kepada para pengemban dakwah Islam yang ikhlas semakin sering terjadi. Bahkan mereka para penurut hawa nafsu ini tidak segan-segan melakukan kekerasan dalam menjalankan aksinya.

 

Oleh karena itu, setiap insan yang tertunjuki hidayah oleh Allah untuk menjadi pengemban dakwah haruslah sadar bahwa benturan ini pasti akan mereka alami cepat atau lambat. Adalah sebuah kecerobohan bagi pengemban dakwah jika dalam benturan ini mereka melihatnya sebagai sebuah hambatan yang mampu meruntuhkan semangat dakwah mereka.

 

Hendaknya sebelum mereka menyerah pada rintangan-rintangan kecil yang menimpa dakwah mereka, ada baiknya mereka kembali mengingat perjuangan para nabi dalam mendakwahkan kebenaran ini. Para nabi ada yang dibakar, diusir, dikejar dan lain sebagainya, tidaklah apa yang menimpa para nabi itu mereka jadikan sebagai bahan bakar penambah semangat dakwah. Kalaulah kita bandingkan apa yang menimpa kita dengan apa yang menimpa mereka pastilah apa yang menimpa kita belum ada apa-apanya jika dibandingkan mereka.

 

Jika ada sebagian dari kita berharap bertemu dengan Rasulullah dan para Nabi di JannahNYA nanti, tentu adalah sebuah kewajaran jika kita diuji seberat mereka. Berharap satu surga bersama para nabi tapi tidak mau berlelah-lelah di jalan dakwah apakah itu mimpi yang masuk akal? Bukankah Rasulullah bersabda, umatnya yang berpegang teguh pada syariatnya ibarat menggenggam bara api? Apakah ada bara api yang menyejukkan dan menenangkan?

 

Semoga kita yang memilih jalan hidup sebagai penyeru kebenaran diberi kekuatan oleh Allah SWT agar tetap teguh berada di jalan ini, dan semoga hambatan-hambatan yang kita terima dari para penentang dakwah menjadi wasilah diangkatnya derajat kita di sisi-Nya Aamin yaa rabbal alamin.

 

Oleh: Rudi Lazuardi

Sahabat Tinta Media

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :