Tinta Media - Mudir Ma’had Khadimu Sunnah Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) menegaskan bahwa dakwah itu menjalankan dua sisi sekaligus.
“Dakwah itu menjalankan dua sisi sekaligus. Dakwah itu pertemuan hak dan batil. Dakwah itu menghilangkan kerusakan dan mengadakan kebaikan. Dakwah itu mehancurkan kezaliman dan membangun keadilan. Dakwah itu meninggalkan kegelapan dan menuju cahaya,” ungkapnya di akun telegram pribadinya, Selasa (8/8/2023).
Ia lalu menjelaskan sisi pertama. “Orang memiliki kesadaran politik akan mengharuskannya untuk terjun dalam perjuangan melawan semua orientasi (cara pandang) yang bertentangan dengan orientasinya, dan melawan semua pemahaman yang bertentangan dengan pemahamannya,” terangnya.
Sisi kedua, lanjutnya, pada waktu yang sama, dia terjun dalam perjuangan tersebut untuk memperkokoh pemahamannya dan menanamkan orientasinya.
“Meski demikian, dua sisi tersebut dalam satu. Dia berjalan dengan dua arah pada saat yang sama, yang tidak terpisah satu dengan lainnya dalam perjuangan, pada sehelai rambut pun, karena keduanya adalah satu hal yang sama,” jelasnya.
Dua sisi itu juga niscaya, meruntuhkan dan juga menegakkan, menghancurkan dan juga membangun, memupuskan kegelapan dan juga menyalakan cahaya.
“Dia bagaikan api yang membakar kerusakan, dan cahaya yang menerangi jalan petunjuk. Dia juga akan terjun dalam upaya mengokohkan pemahaman, menanamkan orientasi, menerapkan pemikiran atas fakta,” ucapnya.
Jadi, harapnya, jangan bergeser dengan menggunakan orientasi yang salah untuk menghancurkan kerusakan. Bukan atas nama kadaulatan rakyat, keadilan sosial, suara rakyat suara tuhan, dan lainnya.
“Tidak boleh rida atas kemunkaran. Minimal ada rasa tidak rida dalam hati saat melihat kemunkaran baik saat kemunkaran tersebut menjadi pemenang atau pecundang. Tidak rida itu adalah bentuk dari selemah-lemahnya iman,” paparnya.
Terakhir ia berpesan, bahwa para pengemban dakwah itu harus memiliki kesadaran politik, agar tidak terseret oleh badai yang memalingkan, agar tidak terbuai dengan kelezatan sesaat, agar tidak terlena dengan asyiknya permainan. [] Irianti Aminatun.