Publik Kecam Penculikan Warga Asal Aceh - Tinta Media

Rabu, 30 Agustus 2023

Publik Kecam Penculikan Warga Asal Aceh



Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengatakan publik mengecam penculian warga Aceh

“Publik mengecam peristiwa penculikan dan penganiayaan yang mengakibatkan terbunuhnya Imam Masykur seorang warga Aceh asal Bireuen di Jakarta,” ungkapnya dalam video: Aduuuh...Allahuakbar, La Illaha Ilallah Pekik Imam dalam Video Viral, melalui kanal Youtube Justice Monitor, Selasa (29/8/2023).
 
Ia mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap para pelaku, sekaligus meminta kasus ini diadili agar benar-benar memberikan kepastian hukum bagi korban maupun pelaku.
 
“Proses hukum harus berjalan secara adil, objektif, dan transparan. Termasuk memberikan akses informasi kepada korban dan keluarga korban, motif dari tindakan jahat pelaku harus dibongkar,” harapnya.

Status terduga pelaku, lanjutnya, juga penting diungkapkan kepada publik. Pasalnya beredar informasi bahwa pelaku merupakan TNI aktif dan saat ini menjabat sebagai bagian dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
 
 “Jika informasi ini benar, maka diduga kuat terdapat potensi pelanggaran HAM. Komnas HAM hendaknya memantau penuh kasus tersebut,” harapnya.
 
Ia juga menyarankan, Paspampres merupakan unit di TNI, maka instansi itu perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam lingkaran unit tersebut agar mencegah terjadinya tindakan serupa.
 
 “Ini jelas-jelas pelanggaran yang amat serius. Juga ditekankan pentingnya perlindungan dan pemulihan terhadap keluarga korban,” tandasnya.
 
Terlebih, khawatirnya, dalam banyak kasus kekerasan yang melibatkan pelaku dari oknum aparat, posisi keluarga korban sangat rentan diintimidasi. “Saat penculikan saja pihak keluarga korban sempat dikirimi video yang merekam korban tengah disiksa oleh para pelaku,” ungkapnya.
 
Karena video itu sudah tersebar di masyarakat dan menimbulkan kecaman luas, ucapnya, maka lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK) perlu memperhatikan kasus ini serta memberikan perlindungan dan pemulihan terhadap keluarga korban.
 
“Publik luas juga menyayangkan banyaknya kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepada warga sipil. Ini menunjukkan bahwa reformasi dalam bidang keamanan masih jauh dari harapan,” sedihnya.
 
Agung khawatir, jika tidak dilakukan perubahan nyata maka impunitas (pembebasan dari hukum) akan terus terjadi dan kasus-kasus serupa akan muncul lagi kedepannya.
 
“Ada banyak kita dengar kekerasan yang dilakukan aparat negara. Perubahan yang dilakukan negara hanya ditahap jargon-jargon di institusi baik kepolisian maupun TNI, namun minim komitmen. Yang kita khawatir jargon itu belum terwujud sama sekali,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :