Papua Kaya SDA tapi Rakyat Kelaparan Kehilangan Nyawa, Bagaimana Fungsi Negara? - Tinta Media

Selasa, 08 Agustus 2023

Papua Kaya SDA tapi Rakyat Kelaparan Kehilangan Nyawa, Bagaimana Fungsi Negara?

Tinta Media - Dilansir dari Viva.co (30/7/2023) bahwa ada sebanyak enam orang warga di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah dilaporkan meninggal dunia disebabkan karena kelaparan. Kelaparan ini diakibatkan dari adanya kemarau panjang yang terjadi sejak bulan Juni 2023 yang lalu pada daerah tersebut.

Sungguh miris, peristiwa seperti ini kenapa bisa terjadi? Padahal, faktanya di Papua terkenal sebagai negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Kaya akan bahan tambangnya seperti emas, batu bara, batu kapur, tembaga, besi, minyak bumi, gas alam, dan pasir koalin.

Bahkan, menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 bahwa cadangan biji emas di Indonesia yang paling banyak itu berada di Pulau Papua. Dalam laporan peluang investasi Emas-Perak di Indonesia, Pernyataan Kementerian ESDM yang mengatakan Pulau Papua memiliki cadangan biji emas hingga hampir sekitar 1,9 miliar ton.

Jadi, Papua merupakan tempat tambang emas terbesar di Indonesia yaitu pertambangan Grasberg.yang sampai saat ini masih dikelola oleh Freeport, kini terus diperpanjang masa pengelolaan sampai berpuluh tahun lamanya. Berdasarkan sebaran luas lahan tambang emas tersebut mencapai 229.893,75 ha. Tersebar pada enam Kabupaten yaitu: Mimika, Paniai, Pegunungan Bintang, Nabire, Keerom, dan Dogiyai.

Lantas, kenapa rakyat di Papua masih banyak yang kelaparan hingga kematian menimpa? Ini jelas, fungsi negara saat ini gagal mengatasi peri hal kemiskinan terhadap rakyatnya terutama dalam bidang ekonomi. Tidak dipungkiri, beginilah kehidupan dalam sistem kapitalis sekuler yang diadopsi di negeri sekarang ini. Dimana, ruh agama dipisahkan dari ranah kehidupan. Sehingga, yang dipakai bukanlah halal haram tapi kemanfaatan sebagai tolok ukurnya.

Dalam negara kapitalis, segala sesuatu dikelola semata-mata hanya untuk kepentingan dan kemanfaatan para pemilik modal saja. Dengan tujuan untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Jelas tidak akan mempedulikan orang lain di sekitarnya apalagi rakyat. Rakyat akan terus-menerus menjadi korban kerakusan penguasa, kalau sistem kufur ini yang diterapkan.

Seharusnya, negara mampu mengelola sendiri Sumber Daya Alam (SDA) dengan sebaik-baiknya semata-mata hanya untuk kebutuhan dan kepentingan rakyat. Bukan malah diberikan dan dikelola oleh pihak asing yang akan menyengsarakan rakyat.

Juga seharusnya negara selalu siap, serta sigap terhadap mengatasi hambatan ketika terjadi bencana alam. Seperti kemarau panjang misalnya, harus jauh-jauh hari mempersiapkan kebutuhan yang kurang dalam masyarakat, seperti bahan makanan yang cukup untuk persediaan selama kemarau, air bersih, kesehatan, serta kebutuhan pokok lainnya.

Hal ini akan terwujud jika di negeri ini diterapkan aturan Islam secara kafah yang aturannya berasal dari pencipta. Islam mempunyai aturan yang sistematis dalam segala bidang termasuk ekonomi. Senantiasa siap mengayomi dan memenuhi segala kebutuhan hidup masyarakat, baik itu sandang, pangan, ataupun papan. Terlebih saat-saat paceklik, kemarau atau bencana lainnya. Juga tidak semerta-merta memberikan fasilitas dan kekayaan negara kepada orang lain, apalagi asing. Karena, kepala negara dalam Islam akan sangat menjaga amanah hak rakyat.

Jika negara Islam diterapkan, maka tidak akan ada lagi rakyat yang menderita kelaparan apalagi sampai adanya kematian sebagai penyebabnya. Karena kepala negara dalam Islam fungsinya menjaga, melindungi, memberikan keamanan, keadilan, termasuk sigap dalam bidang kesehatan dan ekonomi semata-mata atas dasar perintah syariat, bukan kepentingan penguasa, pribadi ataupun golongan. 

Sudah sangat jelas perbedaannya, jadi tunggu apalagi segera berjuang untuk menerapkan Islam secara kafah di bawah naungan Khilafah. Dengan cara meninggalkan aturan kufur kapitalis yang dibuat oleh manusia.[]

Oleh: Mariyam Sundari (Jurnalis Ideologis)
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :