Tinta Media - Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky mengatakan, bicara tentang perubahan jangan berubah kearah yang lebih buruk!
“Yang harus kita catat, tidak perlu anti perubahan, tetapi yang paling penting berubahnya itu ke arah mana? Jangan berubahnya ke arah yang lebih buruk!” ungkapnya kepada Tinta Media, Ahad (13/8/2023).
Ia kemudian mengukur, kalau dulu utangnya tak sebesar sekarang, kemudian menjadi besar meledak, itu lebih baik atau lebih buruk?
“Kalau dulu aset-aset masih kita punya kemudian menjadi milik orang lain, itu lebih baik atau lebih buruk? Kan cara ngukurnya gitu,” imbuhnya.
Kalau perubahannya kepada yang lebih baik, ucapnya, tentu harus didukung. Apalagi ketika rakyat sudah mau berpikir untuk melakukan perubahan melalui perubahan paradigma pemikiran.
“Tinggal bagaimana komunikasinya kepada publik supaya tidak terjadi pertarungan yang menimbulkan korban. Mungkin kalau korban perasaan iyalah, tapi kalau korban jiwa janganlah!” harapnya.
Wahyudi pun memungkasi, melalui proses diskusi akan bisa memberikan perspektif baru yang membuat manusia itu bisa berpikir baru, dan menggunakan nalar rasionalitasnya sehingga menerima perubahan ke arah yang lebih baik. Karena menurutnya, naluri manusia itu pada dasarnya menginginkan kehidupan yang lebih baik.
“Dan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik tentu harus diatur dengan aturan yang bersumber dari Dzat Yang Maha Baik,” pungkasnya. [] Muhar.