Pakar: Banyak Guru dan Orang Dewasa Abai terhadap Perundungan - Tinta Media

Jumat, 04 Agustus 2023

Pakar: Banyak Guru dan Orang Dewasa Abai terhadap Perundungan



Tinta Media - Pakar Parenting Islam, Iwan Januar mengatakan bahwa banyak guru dan orang dewasa yang abai terhadap perundungan.

"Banyak guru dan orang dewasa, termasuk orang tua yang kerap mengabaikan terjadinya perundungan. Biasanya mereka akan menganggap itu adalah hal biasa dalam dunia pertemanan," tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (2/8/2023).
 
Perundungan, lanjutnya,  merupakan tindakan menyakiti seseorang dalam kesunyian.  “Artinya pelaku perundungan melakukan aksinya dengan hati-hati, agar tidak terlihat orangtua ataupun guru," jelasnya.
 
Pelaku perundungan, ucapnya,  biasanya akan berhati-hati dan menyembunyikan semua tindakannya. “Mereka juga akan merahasiakan atau menghapus chat, atau malah tidak akan menggunakan chat sebagai sarana komunikasi dengan korban atau sesama pelaku perundungan. Maka, jangan harap guru atau orang tua bisa mudah mendeteksinya atau melihatnya dari chat di ponsel mereka," ujarnya mengingatkan.
 
Berdiam Diri
 
Dalam penilaian Iwan, korban dari perundungan kebanyakannya berdiam diri untuk mengalah. Korban perundungan lebih memilih menutup diri, atau hanya bisa menangis.  Ada pula yang ingin pindah sekolah karena tak tahan lagi. “Bahkan yang  terparah melakukan pembalasan atau bunuh diri seperti dalam sejumlah kasus," imbuhnya.
 
Oleh karena itu, Iwan menegaskan, umat Islam tidakboleh  berdiam diri di tengah derasnya arus perundungan.  Ia juga menjelaskan beberapa langkah yang harus diambil untuk meminimalisir dan mencegah berulangnya perundungan.
 
“Pertama, ciptakan rasa aman dan nyaman di tengah lingkungan keluarga. Landasan paling kuat untuk keluarga adalam iman dan takwa. Maka orang tua harus menjadi cerminan pribadi muslim yang salih dan salihah dan menularkan kesalihan pada anak,” bebernya.
 
Kedua,  sambungnya, para pendidik, baik guru, muadib/ah atau para ustadz/ah, harus membekali diri dengan skill pencegahan dan penanganan bullying.
 
“Harus ada penambahan skill khusus bagi para pendidik, seperti mengetahui jenis-jenis perundungan, mengetahui grup-grup siswa/pelajar dalam menghadapi perundungan, memulihkan mental korban perundungan, dan sebagainya," jelasnya.
 
Ketiga, sebutnya,  penting  mengetahui latar belakang terjadinya perundungan dan latar belakang para pelaku. Hal ini penting, agar bisa dibedakan mana yang sebenarnya pernah menjadi korban, atau anak yang mengalami salah pengasuhan, sehingga memiliki cacat kepribadian, dan mana yang sudah berani melakukan tindak perundungan yang berbahaya.
 
“Jadi, jangan sampai menunggu kondisi ideal tegaknya kehidupan Islam untuk menghentikan perundungan. Ada langkah-langkah praktis dan krusial yang bisa dilakukan untuk menangani hal ini. Tentu sebatas yang bisa dilakukan,” pungkasnya. [] Citra Salsabila.
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :