Mencintai Tanah Kelahiran dan Bangsa adalah Fitrah Manusia - Tinta Media

Jumat, 18 Agustus 2023

Mencintai Tanah Kelahiran dan Bangsa adalah Fitrah Manusia


Tinta Media - Influencer Dakwah Doni Riwayanto mengatakan, mencintai tanah kelahiran dan bangsa adalah fitrah manusia.
 
"Mencintai tanah kelahiran dan bangsa adalah fitrah manusia. Meski jasad telah melanglang buana, tetapi hati tetap tertambat di sana,"Ungkapnya di akun telegram pribadinya, Senin (14/8/2023)"
 
Menurut Doni, secara naluri, setiap orang pasti mencintai tanah air dan bangsanya. Hanya saja wujud dan cara mencintainya berbeda.
 
"Rasulullah Muhammad ﷺ terlahir di Makah. Rasul mencintai bangsa dan tanah kelahirannya. Namun cara mencintainya berbeda dengan kebanyakan kafir Quraisy pada masanya," jelasnya.
 
Kecintaan kafir Quraisy pada bangsa dan negerinya, lanjutnya, berwujud pada cinta atas tradisi dan warisan nenek moyangnya, sembari abai pada kerusakan sosial, politik, ekonomi masyarakatnya.
 
Sementara, sambungnya, cinta Rasulullah Muhammad ﷺ berwujud keresahan saat melihat kerusakan sistemis masyarakat Quraisy jahiliah.
 
"Rasul sering menyendiri di Jabal Nur Goa Hira, untuk merenungi dan mencari inspirasi solusi atas kerusakan tersebut. Kemudian Allah turunkan Al-Qur’an dan Islam sebagai solusi," ungkapnya.
 
Doni menegaskan, bahwa wujud nyata cinta Rasul ﷺ adalah tidak menyimpan Islam hanya bagi diri sendiri, melainkan disampaikan kepada bangsa dan negerinya.

“Namun, reaksi bangsa Quraisy jahiliah berbeda. Mereka justru menuduh Rasul ﷺ dengan tuduhan memecah-belah bangsa,” terangnya.
 
Quraisy jahiliah, ucapnya,  enggan menerima Islam dengan alasan bahwa para leluhur bangsanya telah bersepakat memilih patung Latta, ’Uzza, dan Manat sebagai pemersatu.
 
“Dengan demikian, mengkritik Latta, ’Uzza, dan Manat bagi Quraisy jahiliah adalah bentuk tidak cinta terhadap bangsa dan negara,” imbuhnya.
 
Padahal, lanjutnya, cinta Rasul ﷺ justru cinta sejati. Tidak rela bangsa dan negerinya larut dalam kesesatan yang berujung kesengsaraan neraka selamanya.
 
Terakhir, Doni menegaskan, cinta sejati pada bangsa dan negara, adalah dengan mengajak untuk tunduk pada syariat-Nya. “Namun, para culas yang gemar mengambil keuntungan dari bangsa dan negara pasti akan menuduh para pecinta sejati ini dengan tuduhan sebaliknya, tidak cinta bangsa dan negara,” pungkasnya. [] Shintia
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :