Tinta Media - Sobat. Selain manusia memiliki kecerdasan IQ, EQ, SQ, PQ manusia juga memiliki kecerdasan AQ. Kecerdasan Adversity (Adversity Quotient) adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan. Jika diibaratkan 3 orang yang mendaki gunung, maka terdapat tiga kemungkinan yang bisa dicapai oleh ketiga orang itu.
1. Type Quitter (Orang yang berhenti berusaha). Ketika melihat gunung itu indah dia, berniat ingin mendakinya, namun setelah mencapai kaki gunung dan melihat puncak gunung yang menjulang tinggi dan banyak jurang dan terjal serta tertutup awan, maka akhirnya tidak jadi mendaki. Type orang yang tidak berani menghadapi tantangan, kalah sebelum bertanding.
2. Type Champer (Orang yang berkemah). Orang yang berusaha mendaki gunung, tetapi ketika baru mencapai setengahnya, dia tidak berani bersusah payah untuk melanjutkan dan lebih suka berhenti dan berkemah di tempat itu sambil menikmati pegunungan yang indah. Type orang yang terlena dengan zona nyaman.
3. Type Climber (Pendaki). Orang yang terus berani berjuang dengan gigih dan ulet akhirnya bisa menaklukan gunung yang tinggi. Bagi climber hidup adalah menghadapi satu tantangan ke tantangan yang lain dan tak berkesudahan, tetapi mereka sangat menikmatinya.
Sobat. Kecerdasan adversity ditemukan oleh seorang psikolog Paul G. Stoltz ini berhubungan dengan sikap manusia ketika menghadapi tantangan hidup, ia memiliki 3 pilihan, menjadi quitter atau pecundang, mundur teratur sebelum bertanding, champer, orang yang berkemah atau climber dan menjadi penantang.
Sobat. Orang dengan type Climber adalah orang yang membaktikan diri sebagai penantang dan pengubah. Mereka adalah pendaki, mereka selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan dan tantangan-tantangan baru. Hidup mereka sangat bergairah, penuh dengan passion dan dinamis, walaupun itu bukan berarti zona nyaman. Mereka tidak begitu selera dengan kemapanan, karena kemapanan dianggap sebagai ancaman bagi prestasi yang ingin dicapai. Mereka menyadari akan ada imbalan yang diperoleh dari setiap usaha, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang melalui langkah-langkah kecil, maupun lompatan panjang.
Sobat. Bagi mereka kemenangan bukanlah yang utama, tetapi perjuangan untuk meraih kemenanganlah yang justru dianggap segala-galanya, berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidup. Mereka terobsesi membuat segala sesuatu terwujud, menjelajahi potensi tanpa batas, siap menghadapi resiko yang paling menyakitkan sekalipun. Dan, ketika benar-benar menjumpai masalah, mereka menganggapnya sebagai pembelajaran atau ujian agar bisa naik kelas. Mereka tidak asing dengan situasi sulit karena kesulitan merupakan bagian dari dinamika hidup.
Sobat. Bagaimana kita membiasakan pola pikir yang positif agar kita bisa menjadi type manusia Climber :
• Menyadari bahwa hidup ini ada yang menciptakannya, maka keyakinan kita pada Allah SWT pencipta seluruh alam semesta membuat kita akan menyandarkan diri kepada-Nya.
• Memiliki nilai-nilai hidup yang tinggi dan mempunyai sifat-sifat mulia seperti; peduli, dermawan, rendah hati, ikhlas, lemah lembut, jujur, amanah, dan menjauhi akhlak yang buruk.
• Berpikiran jernih, berfokus pada tindakan, mempunyai tujuan hidup jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
• Optimis dan antisipatif serta sangat meyakini bahwa apa yang diyakini dan dilakukannya akan menariknya pada pencapaian hasil.
• Fokus pada pemecahan masalah. Akibat dari sifat-sifat di atas, maka dia menemukan kunci pencapaian target dari sudut pandang positif. Seandainya dijumpai kendala pun selalu akan diambil hikmahnya.
• Menarik manfaat dari setiap kesulitan dan menjadikannya sebagai identifikasi masalah.
• Kesulitan yang dihadapi tidak akan mengganggu stabilitas sendi kehidupannya.
• Tekadnya sangat teguh dan menyukai perubahan yang konstruktif.
• Hidup dengan penuh harapan, perjuangan dan kesabaran.
• Senang bergaul dan membantu sesama.
Sobat. Bagi para climber atau challenger, maka terlihat di depan matanya adalah sejumlah impian yang mampu mengalahkan semua rintangan yang ada. Sedangkan bagi pecundang yang tampak dihadapannya hanya sejumlah kendala-kendala dan kesulitan. Salam Dahsyat dan Luar Biasa!
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku BIGWIN dan Buku Gizi Spiritual