Maraknya Tawuran Pelajar, Bukti Generasi Lemah Mental - Tinta Media

Kamis, 03 Agustus 2023

Maraknya Tawuran Pelajar, Bukti Generasi Lemah Mental

Tinta Media - Tawuran antar pelajar seolah sulit untuk dihentikan, deretan kasus tawuran di berbagai daerah terus terjadi. Tidak tanggung-tanggung, senjata yang mereka gunakan pun merupakan senjata tajam yakni celurit yang tentunya bisa mengancam nyawa bagi lawannya.

Dalam sebuah video amatir,  terekam aksi saling kejar pelajar yang membawa senjata tajam yang bermula dari Lingkar Salatiga Cebongan hingga masuk ke desa Bener, Tengaran, Semarang. Dalam Video tersebut,  terlihat pelajar bercelana abu-abu mengenakan hoodie dan helm, dan membawa senjata tajam jenis celurit mengejar kelompok lain. Terlihat juga sebagian pelajar berada di atas kabin truk. (Kompas.com, 25/7/2023)

Fenomena ini menunjukkan lemahnya mental remaja, faktor yang melatar belakangi kasus tersebut biasanya hanya sepele, seperti saling bulllying atau adanya pihak ketiga yang menjadi profakator, yang akhirnya menyebabkan emosi dari kedua belah pihak. 

Mudah tersulut emosi, menandakan lemahnya kepribadiian remaja saat ini. Selain itu, sistem pendidikan yang berbasis sekularisme kapitalis juga memberikan andil besar dalam  membentuk kepribadian anak didik. Dalam sekularisme kapitalis lebih menitikberatkan penyiapan kerja bukan membangun kepribadian anak didik.

Padahal jika pembangunan kepribadian dibentuk sejak dini dimasukan dalam kurikulum pendidikan, maka tidak akan ada kasus-kasus seperti tawuran yang hanya karena masalah sepele.Tidak ada remaja yang mati sia-sia seolah nyawa tidak lagi berharga.

Gambaran ini sungguh bertolak belakang dengan sistem pendidikan Islam. Islam memiliki sistem pendidikan terbaik yang menghasilkan generasi berkualitas dan memiliki kepribadian mulia. Kepribadian yang mampu membentuk generasi emas dan mampu membanggakan negeri.

Sistem pendidikan Islam memiliki ciri khas dalam membabangun generasi yang berkualitas. Setidaknya ada tiga hal yang ditanamkan dalam pendidikan Islam. 

Pertama, membentuk syakhsiyyah Islam atau kepribadian Islam. Dengan memiliki kepribadian Islam maka remaja tidak akan mudah goyah dan mempunyai pendirian yang kokoh.

Kedua, menamakan tsaqofah Islam. Menanamkan ilmu-ilmu Islam sangat penting agar anak didik bisa membedakan antara perintah dan larangan Allah SWT, yang nanti akan menjadi tuntunan hidup generasi kedepan.

Ketiga, adalah  mengajarkan life skill atau ilmu kehidupan. Islam merupakan agama fitrah yang mampu memahami kehidupan manusia. Dalam mengarungi bahtera kehidupan, manusia membutuhkan ilmu dan cara agar bisa bertahan. Oleh karenanya life skill wajib dipelajari juga wajib diarahkan agar tidak melenceng dari koridor syara.

Penanaman itulah yang nanti akan membentuk generasi-generasi yang berkualitas dan menjadi insan berkepribadian Islam. Namun, penanaman seperti itu hanya ada jika sistem daulah Islam ditegakkan. Sebab, Daulah Islam sudah terbukti mampu mencetak generasi yang berkualitas bahkan generasi yang mampu mengguncang dunia, dialah Muhammad Al-Fatih penakluk Konstatinopel.

Maka dari itu, kita butuh pendidikan yang berbasis Islam agar permasalahan-permasalahan kenakalan bahkan kriminalitas remaja bisa terselesaikan. Sebab, semua permasalahan itu datang dikarenakan sistem pendidikan yang tidak tepat dan tidak menyentuh pada pendidikan kepribadian anak didik yang hanya mencetak generasi yang lemah mental.
Wallahu'alam bishowab.

Oleh: Yulia Putbuha
Sahabat Tinta Media 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :