Jurnalis: Pasca Khilafah Runtuh Kaum Muslimin Terpecah Menjadi Lebih dari 57 Negara Bangsa - Tinta Media

Rabu, 23 Agustus 2023

Jurnalis: Pasca Khilafah Runtuh Kaum Muslimin Terpecah Menjadi Lebih dari 57 Negara Bangsa

Tinta Media - Jurnalis Senior Joko Prasetyo (Om Joy)  mengatakan bahwa pasca khilafah runtuh kaum Muslim terpecah menjadi lebih dari 57 negara.
 
“Pasca diruntuhkannya Khilafah Islam, kaum Muslim terpecah menjadi lebih dari 57 negara bangsa. Saat ini, sebagiannya dijajah secara militer,” tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (16/8/2023).
 
Meski ada sebagian  negeri muslim yang tidak terjajah secara militer seperti Indonesia, Pakistan, Malaysia, Saudi Arabia, Turki dan lainnya, ucapnya, namun negeri yang tidak terjajah itu tak pernah memobilisasi pasukan militernya untuk bejihad melawan penjajahan tersebut. "Padahal Islam telah memberikan solusi yang konkret untuk menghentikan penjajahan tersebut yakni khilafah dan jihad," imbuhnya.
 
Om Joy meyakini, penyebabnya karena negeri-negeri tersebut  menjunjung ikatan nasionalisme yang dicekokkan kafir penjajah (pasca-runtuhnya Khilafah Islam) sebagai ganti dari ikatan akidah Islam. Sehingga yang tadinya "Sesungguhnya kaum Muslim itu bersaudara" berubah menjadi "Itu urusan negara masing-masing.”
 
Berbahaya
 
Dalam pandangan Om Joy, sejatinya negeri-negeri itu  juga terjajah, meski tidak secara militer. “Penjajahan ini jauh lebih berbahaya daripada penjajahan militer karena tanpa merasa terjajah. Tetapi dengan sukarela mengikuti maunya kaum penjajah," ungkapnya.
 
Ia menuturkan penguasa Muslim sedang berupaya keras mengubah pemahaman kaum Muslim yang masih Islami dengan pemahaman ala kafir penjajah dengan istilah moderasi beragama.
 
“Tak ayal, semua ajaran Islam yang tidak sesuai dengan maunya kafir penjajah  semisal khilafah, jihad, definisi kafir, maka akan mereka ubah seperti maunya penjajah. Dalam waktu bersamaan, mereka menistakan ajaran Islam  dan memusuhi para aktivis Islam yang menginginkan penerapan syariat Islam secara kafah," imbuhnya.
.
Para aktivis Islam yang istiqamah hanya mendakwahkan ajaran Islam yang benar, sambungnya, dicap sebagai ekstremis dan radikalis dan dimonsterisasi sebagai sesuatu yang sangat membahayakan.
 
 “Padahal sejatinya para penguasa antek penjajah inilah yang selama ini korupsi, yang selama ini menyengsarakan rakyat, yang selama ini membuat berbagai regulasi untuk melanggengkan penjajahan,” kritiknya.
 
Oleh karena itu Om Joy tidak heran,  kalau tidak satupun para penguasa negeri Islam saat ini yang memobilisasi tentaranya untuk berperang melawan penjajahan atas negeri-negeri Islam.
 
"Bahkan sejatinya mereka juga terjajah bahkan sampai pada taraf bangga menjadi anteknya penjajah," simpulnya  memungkasi penuturan [] Muhammad Nur
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :