HAKEKAT KEKUASAAN MILIK ALLAH, KHILAFAH DIBERIKAN KEPADA SIAPAPUN YANG ALLAH KEHENDAKI - Tinta Media

Selasa, 15 Agustus 2023

HAKEKAT KEKUASAAN MILIK ALLAH, KHILAFAH DIBERIKAN KEPADA SIAPAPUN YANG ALLAH KEHENDAKI




 Ù‚ُÙ„ِ اللهم Ù…ٰÙ„ِÙƒَ الْÙ…ُÙ„ْÙƒِ تُؤْتِÙ‰ الْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…َÙ†ْ تَØ´َاۤØ¡ُ ÙˆَتَÙ†ْزِعُ الْÙ…ُÙ„ْÙƒَ Ù…ِÙ…َّÙ†ْ تَØ´َاۤØ¡ُۖ Ùˆَتُعِزُّ Ù…َÙ†ْ تَØ´َاۤØ¡ُ ÙˆَتُØ°ِÙ„ُّ Ù…َÙ†ْ تَØ´َاۤØ¡ُ ۗ بِÙŠَدِÙƒَ الْØ®َÙŠْرُ ۗ اِÙ†َّÙƒَ عَÙ„ٰÙ‰ ÙƒُÙ„ِّ Ø´َÙŠْØ¡ٍ Ù‚َدِÙŠْرٌ

"
[QS: Ali Imran ayat: 26]


Tinta Media - Hakekat kekuasaan itu milik Allah. Allah SWT berikan kepada siapapun yang dikehendaki, termasuk mencabutnya dari siapapun yang dihendaki.

Abu Bakar RA menjadi Khalifah atas kehendak Allah SWT. Umar RA menjadi Khalifah atas kehendak Allah SWT. Utsman RA menjadi Khalifah atas kehendak Allah SWT. Ali RA menjadi Khalifah atas kehendak Allah SWT.

Namun, dalam perjuangan politik untuk menegakkan Khilafah bukan apakah Allah swt berkehendak atau tidak ? Kepada siapa Allah SWT berikan kekuasaan? Dari siapa, Allah SWT cabut kekuasaan?

Yang kita bahas adalah amalan terindera, yakni bagaimana sahabat Abu Bakar RA bisa terpilih menjadi Khalifah. Juga Umar RA, Ustman RA dan Ali RA.

Ternyata, semua Khalifah hanya menjadi Khalifah setelah mendapatkan baiat. Dan baiat hanya dapat terlaksana dengan kerelaan dan pilihan (Bi ridlo wa ikhtiar).

Nah hari ini, siapa calon Khalifah yang akan mendapatkan amanah kekuasaan sebagai Khalifah ?

Tentu jawaban hakekatnya, adalah Allah SWT yang maha tahu dan maha berkehendak. Namun, secara objektif dan terindera, calon Khalifah yang akan mendapatkan kekuasaan adalah yang diridloi dan dipilih secara sukarela oleh umat (termasuk didalamnya militer).

Karena itu, metode untuk menegakkan Khilafah adalah dengan dakwah, menyadarkan umat dan militer bahwa saat ini umat Islam butuh Khilafah, saat ini umat Islam butuh untuk segera membaiat seorang Khalifah, untuk didengar dan ditaati, untuk menerapkan kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Kerja dakwah seperti ini murni pemikiran, politik, tanpa kekerasan. Karena ini adalah gerakan penyadaran.

Setelah umat dan militer sadar, maka umat dan militer akan berlomba-lomba untuk segera menghadirkan Khilafah, dengan ikut memperjuangkannya. Umat dan militer memberikan dukungan dan perlindungan pada perjuangan Khilafah.

Umat dan militer juga mulai mengarahkan mata mereka, kepada sosok lelaki, yang muslim, yang baligh, yang merdeka, yang berakal, yang adil, yang memiliki kemampuan untuk mengemban amanah kekhilafahan, untuk dibaiat menjadi seorang Khalifah, untuk didengar dan ditaati, untuk menerapkan kitabullah dan Sunnah nabi-Nya.

Allah SWT juga bisa mencabut kekuasaan dari Jokowi. Namun, amalan terinderanya adalah bagaimana menyadarkan rakyat atas kezaliman yang dilakukan rezim Jokowi. Begitulah, padanan logika sederhana untuk memahami bagaimana Khilafah tegak dan siapa Khalifah yang akan memimpin umat Islam.

Yang jelas, umat Islam semakin hari semakin sadar, bahwa urusan mereka tidak akan menjadi baik tanpa kehadiran Khilafah. Perlahan namun pasti, Khilafah menjadi visi bersama umat Islam. [].

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :