BATALKAN RENCANA PEMBANGUNAN PATUNG SOEKARNO, SELAMATKAN AKIDAH UMAT ISLAM JAWA BARAT DARI VIRUS SYIRIK DAN KULTUS TERHADAP SOEKARNO - Tinta Media

Selasa, 15 Agustus 2023

BATALKAN RENCANA PEMBANGUNAN PATUNG SOEKARNO, SELAMATKAN AKIDAH UMAT ISLAM JAWA BARAT DARI VIRUS SYIRIK DAN KULTUS TERHADAP SOEKARNO

Tinta Media - Bahagia sekali rasanya, penulis bersama Ustadz Irwan Syaifulloh, Ustadz Ahmad Zen, Ustadz Yusuf Pulungan dan Bung Arif Nugroho bisa bersilaturahmi ke Bandung, ke base camp API Jabar pimpinan Ustadz Asep Syarifuddin, Ustad Catur Abdul Aziz, dan yang lainnya. Kami diterima dengan hangat, kami berdiskusi banyak hal dan banyak soal, tentang dakwah dan masa depan umat Islam Indonesia, bahkan dunia.

Sebelumnya, kami keliling ke Tasik, Garut dan Ciamis. Setelah ketemu Ustadz Asep, kami ke Garut lagi menjumpai Profesor Aceng Ruhendi Syaifulloh, ahli linguistik forensik dari UPI Bandung.

Ada rasa bersalah penulis, karena diakhir pertemuan dengan Ustadz Asep telah berkomitmen untuk terlibat dalam aksi unjuk rasa di Bandung, untuk menolak pembangunan patung Soekarno. Baru setelah penulis cek jadwal, ternyata jum'at (4/8) bersamaan dengan jadwal Khutbah Jum'at penulis di Masjid Baiturrahman, Petojo, Jakarta.  

MasyaAllah, belum tua tapi sudah pelupa. Kedepan, sebaiknya memang mengecek agenda terlebih dahulu sebelum memastikan untuk berakad kepada siapapun.

Padahal, Bang Rizal Fadillah dan tokoh lainnya di Bandung sudah diinfo dan gembira penulis mau hadir. Ah, semoga kedepan bisa membersamai aksi lainnya di Bandung, sebagai penebus kesalahan penulis kali ini. kepada Ustadz Asep Syarifudin, Bang Rizal Fadillah, dan yang lain di Bandung, penulis benar-benar mohon maaf.

Sebagaimana dikabarkan media, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto belum lama ini menghadiri acara groundbreaking pembangunan Monumen Plaza (baca: patung) Soekarno di kompleks GOR Saparua Bandung, Rabu, 28 Juni 2023 lalu. Patung tersebut diklaim menjadi patung Soekarno paling tinggi di Indonesia.

Tinggi patung diklaim akan memecahkan rekor tertinggi, yakni setinggi 22,3 meter. Patung Soekarno akan dibuat dalam pose berdiri dengan tangan kiri sedang mengepit buku, dan tangan kanannya terangkat sambil menunjukkan telunjuknya ke langit. 

Pembangunan monumen patung Soekarno ini diperkirakan akan menghaabiskan biaya Rp 15 miliar, yang berasal dari warga yang dikoordinir Yayasan Putra Nasional Indonesia. 

Ada beberapa alasan, mengapa umat Islam khususnya Warga Jawa Barat harus menolak dan menuntut dibatalkannya pembangunan patung Soekarno ini, diantaranya:

*Pertama,* tradisi membuat patung dan kultus terhadap tokoh adalah tradisi komunis. Dalam masyarakat yang komunis, mereka memiliki keyakinan atheis (tidak mempercayai adanya tuhan). Tetapi mereka tidak dapat menghilangkan fitrah manusia yang memiliki naluri beragama (Gharizah Tadayun).

Karena itu, mereka mengalihkan naluri beragama yang semestinya disalurkan melalui penyembahan dan ibadah kepada Allah SWT, dipalingkan dengan mengkultuskan tokoh-tokoh mereka dan membuat patung-patung untuk mengaktualisasikan kultus tersebut. Di China ada Patung Mao, di Rusia ada patung Stallin, orang komunis mengganggap Marx sebagai nabi dan kultus terhadap pemikiran-pemikiran Karl Marx.

Jadi, kami warga Jawa Barat yang beragama Islam, yang memiliki tradisi Islam, yang mengharamkan membuat patung atau visualisasi makhluk bernyawa (tashwir) jelas tegas menolak pembuatan patung Soekarno di Bandung, Jawa Barat. Kami tidak ingin generasi Islam yang menjadikan Rasulullah Muhammad Saw sebagai teladan dan idola, menjadi generasi sirik yang mengkultuskan patung tokoh tertentu.

Lebih krusial lagi, Jawa Barat adalah wilayah yang Islami bukan wilayah yang berada dibawah kendali kekuasaan komunisme. Kami tak ridlo, kerukunan dan kesantunan sosial di wilayah Jawa Barat berubah menjadi amuk dan anarki, apalagi kota Bandung yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat menjadi kota syiar kesyirikan.

*Kedua,* kami tidak ingin harmoni dan kerukunan yang sudah menjadi bagian dari 'Local Wishdom' Jawa Barat, tercemar hanya karena ulah segelintir orang yang ingin eksis dan jumawa dengan menunjukan dominasinya, melalui pembuatan patung Soekarno. Jawa Barat adalah provinsi basis Islam, hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam pasti akan memicu kontroversi hingga kegaduhan.

*Ketiga,* secara administrasi dan substansi, pembangunan patung ini tidak mengindahkan ketentuan aturan yang berlaku. Meski Komplek GOR Saparua menjadi property miliki Pemprov Jawa Barat, namun perizinan untuk mendirikan bangunan (IMB) menjadi kewenangan Pemda Kota Bandung.

Monumen adalah jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan kejadian pada masa lalu. Sehingga, pendirian monumen juga wajib mentaati ketentuan pendirian bangunan.

Dalam ketentuan Pasal 2, Perda Kota Bandung Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, dijelaskan bahwa IMB memiliki fungsi sebagai berikut:

_a. instrumen pemerintahan; b. yuridis preventif;  c. pengendalian; d. koordinasi; dan e. pengawasan publik._

Selanjutnya, dalam ketentuan Pasal 5 PERDA dijelaskan lebih lanjut soal Fungsi pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, dimaksudkan untuk:

_a. ketertiban, keamanan, keteraturan, estetika, kenyamanan dan keberlanjutan tata bangunan;_ 

_b. mencegah, mengatasi dan menanggulangi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan secara cepat, tepat, serta terkoordinasi; dan_

_c. mengurangi kerugian pada pemerintah, masyarakat, dan pemegang izin._

Kengototan Peprov Jawa Barat yang tetap akan mendirikan bangunan patung Soekarno, jelas akan bedampak sosial, ekonomi, dan lingkungan secara cepat. Jangan sampai pembangunan ini menimbulkan kegaduhan dan akan memicu reaksi umat Islam di Jawa Barat yang lebih keras lagi.

Belum lagi, kalau akhirnya patung ini tetap dibuat, kemudian didemo masyarakat Jawa Barat, dan akhirnya dipindahkan  (dirobohkan) seperti yang terjadi pada kasus PATUNG TIGA MOJANG di Kota Harapan Indah Bekasi, tentu hal itu akan menimbulkan dampak kerugian, yaitu:

*Pertama,* menimbulkan kerugian bagi pemerintah. Karena kegaduhan yang terjadi, pasti akan menyita waktu, tenaga, pikiran dan anggaran Pemprov Jawa Barat, untuk mengembalikan situasi Jawa Barat yang memanas kembali pada situasi damai, tentram dan harmoni.

*Kedua,* menimbulkan kerugian bagi umat Islam Jawa Barat yang tak terhitung secara materil. Karena rusaknya akidah Islam, lebih merugi ketimbang kehilangan harta dan nyawa.

*Ketiga,* kerugian bagi panitia dan yayasan yang membuat patung. Sebab, jika akhirnya patung dibongkar, yayasan akan merugi atas biaya pembangunan yang telah dikeluarkan.

Karena itu, sebelum semuanya terlambat, sebelum semuanya merugi, sebaiknya Pemprov Jawa Barat segera membatalkan pembangunan patung Soekarno. Lagipula, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat yang juga beragama Islam juga punya tugas dan tanggungjawab untuk menjaga dan melindungi akidah Umat Islam di Jawa Barat. [].

Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat, Warga Kota Bekasi, Jawa Barat

Catatan Silaturrahim & Syafari Dakwah ke Bandung dan kota lainnya di Jawa Barat
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :