Amerika dan Cina Punya Kepentingan di Pilpres 2024? - Tinta Media

Kamis, 31 Agustus 2023

Amerika dan Cina Punya Kepentingan di Pilpres 2024?

Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menduga Amerika dan Cina punya kepentingan di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
 
“Sejumlah pengamat menilai Amerika Serikat dan Cina punya kepentingan dalam pilpres 2024 di Indonesia. Dugaan seperti itu sulit dibuktikan tapi bisa dirasakan banyak orang,” tuturnya dalam video: Asing  ‘Bermain’ di Pilpres 2024? Melalui kanal Justice Monitor, Selasa (29/8/2023).
 
Amerika dan Cina butuh Indonesia itu clear, ucapnya, karena keduanya berkepentingan menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis.  “Hal itu wajar karena Indonesia negara besar dan kekayaan alamnya melimpah. Posisi strategisnya luar biasa. Maka kedua negara itu dinilai sangat bergantung  pada Indonesia,” ulasnya.
 
Agung menegaskan, sebagian pengamat menilai, dua periode Jokowi berkuasa, hubungan Indonesia dengan Cina akrab.
 
“Sebagian menilai hubungan presiden Cina Xi Jinping dengan Presiden Jokowi ini seperti adik dan kakak. Wajar bila rujukan ekonomi Indonesia di era pemerintahan Jokowi adalah Cina bukan Amerika Serikat. Amerika Serikat belum tentu senang  dengan hubungan ini, sehingga tidak menutup kemungkinan  akan berupaya merebut kembali pengaruhnya di pilpres 2024,” duganya.
 
Pengaruh negara-negara kapitalis, sebutnya,  sesuatu yang tidak dapat dihindari buat Indonesia, baik langsung atau tidak. “Indonesia merupakan negara dengan sumber daya ekonomi yang besar, posisi yang strategis, sehingga negara lain terutama yang memiliki kekuatan besar di dunia, akan punya kepentingan terhadap pilpres di Indonesia.  Termasuk Amerika dan Cina di dalamnya,” argumennya.
 
Agung melanjutkan, untuk itu dua negara itu jelas  ikut serta dalam upaya memupuk harapan agar tokoh yang menguntungkan mereka  bisa memenangi  pilpres.
 
“Amerika Serikat sebagai pemegang hegemoni internasional tidak ingin bila Cina dan Inggris  mengganggu kepentingannya di kawasan ASEAN termasuk di  Indonesia,” lugasnya.
 
*Terlibat Aktif*
 
Agung berharap, umat  terlibat aktif menolak intervensi asing, dan berupaya mewujudkan pemimpin yang  melayani umat untuk membela Islam.
“Umat juga harus menangkal dan melawan seluruh skenario busuk negara-negara kapitalis baik dari barat maupun timur, baik dari Amerika Serikat, Inggris, Eropa maupun Cina,” imbuhnya.
 
Agung mengatakan, umat memerlukan kepemimpinan mandiri, berdaulat. Dan itu hanya bisa diwujudkan apabila umat lepas dari kepentingan Amerika maupun Cina.
 
“Itu bisa lurus tegak hanya jika kita serius menegakkan syariah Islam secara kafah. Di sinilah pentingnya khilafah hadir dan tegak. Indonesia  termasuk salah satu yang potensial untuk tegaknya khilafah,”  pungkasnya.[] *Irianti Aminatun*
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :