Air Bersih Langka, Di Tengah SDA Melimpah - Tinta Media

Rabu, 23 Agustus 2023

Air Bersih Langka, Di Tengah SDA Melimpah

Tinta Media - Air merupakan komponen penting bagi kehidupan. Bukan hanya manusia, bahkan hewan hingga tumbuhan pun juga sangat bergantung hidupnya pada air. Begitu pentingnya air, hingga ketersediaannya menjadi hal yang harus terpenuhi dengan sempurna. 

Lalu, bagaimana jika kebutuhan air tidak terpenuhi?

Ketersediaan air bersih yang minim akan sangat menyusahkan masyarakat. Seperti halnya warga yang mulai terserang sakit diare akibat dari krisis air bersih yang melanda wilayahnya. Bukan hanya satu wilayah saja, beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat pun juga mengalami kesulitan yang sama, yaitu krisis air bersih akibat kemarau serta minimnya mitigasi kekeringan dari pemerintah. (Republika.com)

Bukan hanya wilayah Bogor, kesulitan air bersih juga dirasakan oleh warga Banjar. Kondisi air sumur yang asin tidak dapat digunakan untuk segala aktivitas seperti minum maupun masak. Sementara itu, pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom pun tidak kunjung didapatkan. Hingga puluhan tahun, warga Banjar juga masih mengalami kesulitan air bersih. (tvonenews.com)

Dua fakta di atas, hanya segelintir dari banyaknya fakta yang telah terjadi. Hal ini menunjukkan potret buram dari peranan negara dalam mengambil tindakan. Puluhan tahun masyarakat mengalami kesusahan, tetapi tidak ada kebijakan yang pas untuk menyelamatkan masyarakat dari fenomena kekeringan dan kekurangan air bersih. Meskipun di sebagian wilayah telah didapati upaya bantuan air. Namun, di tengah luasnya lahan yang telah mengalami kekeringan, membuat upaya yang dilakukan menjadi tidak maksimal.

Pada faktanya, Indonesia merupakan negara terkaya yang bergelimang dari segi sumber daya alam (SDA), namun nyatanya, kuantitas SDA yang dimanfaatkan belum sepenuhnya.

Akibat dari penerapan sistem sekuler kapitalis pada pengelolaan sumber daya alam membuat sumber daya alam yang melimpah tidak berimbas pada kemaslahatan masyarakat sama sekali.

Bahkan, tindakan eksploitasi sumber daya alam yang tak lepas dari tangan para kapitalis hanya akan merugikan masyarakat. Buktinya masih banyak air bersih yang dijual kemasan oleh perusahaan asing yang ada di wilayah Indonesia, di tengah kesulitan air bersih yang dialami masyarakat. 

Bentuk komersialisasi yang dilakukan terhadap sumber daya air di Indonesia, menjadikan masyarakat kian meringis. Sumber daya alam yang seharusnya mereka dapatkan secara cuma-cuma, tidak dapat dirasakan malah harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Belum lagi ketersediaan air bersih yang minim juga difaktori oleh kegagalan pemerintah dalam memanfaatkan teknologi. Padahal, apabila teknologi dikembangkan sudah tentu dapat membantu mekanisme menanganan krisis air bersih seperti ini.

Hal ini terjadi akibat tidak adanya hukum Islam yang melekat pada negara, hanya penerapan Islam secara sempurna yang dapat menangani hingga sampai pada akar permasalahannya. Karena Islam bukan hanya sekedar agama, namun juga seperangkat aturan, yang mengatur segala aspek dalam tata kelola kehidupan.

Dalam islam, sumber daya alam wajib dikelola oleh negara secara mutlak, yang pada dasarnya, sumber daya alam adalah suatu harta kepemilikan umum yang dengan izin Allah wajib dikelola oleh negara, untuk kemaslahatan umat. Sumber daya alam yang merupakan harta kepemilikan umum, tidak diperbolekan dipegang atau dikelola oleh individu. Individu juga dilarang utuk mendirikan perseroan atau perusahaan yang berbau penerapan sistem kapitalis, dan segala bentuk transaksi yang melanggar hukum syara’. Dengan begitu, tidak ada pihak yang akan dirugikan, serta kebutuhan hidup msayarakat tetap terjamin. Segala bentuk pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan semata hanya untuk melayani rakyat.

Setiap individu bahkan negara akan paham segala mekanisme pengelolaan yang benar sesuai hukum syara’ hanya apabila masyarakat kenal dengan aturan-aturan islam. Dengan menjadikan Islam landasan dalam hidup maka akan mencetak individu dan masyarakat yang islami. Melakukan segala sesuatunya sesuai dengan kaidah hukum syara’. Dengan menerapkan Islam secara kaffah atau keseluruhan akan mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh alam.

Oleh : Olga Febrina (Pengajar, Penulis dan Aktivis Dakwah SWIC)
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :