Tinta Media - Dalam menyambut tahun baru Islam 1445 H dan memperingati hijrahnya Nabi Muhammad Saw, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Ustadz Farid Wadjdi mengingatkan bahwa manusia ketika berpolitik pun juga membutuhkan bimbingan dan aturan dari Allah.
"Dia membutuhkan bimbingan dan aturan dari Allah. Ketika berpolitik pun membutuhkan bimbingan dan aturan dari Allah. Ketika berekonomi pun kita membutuhkan bimbingan dan aturan dari Allah," ujarnya dalam dialog rubrik Menjadi Politisi Islam dengan tema "Hijrah Rasulullah SAW, Tonggak Negara Adi Daya Umat Islam" pada kanal Youtube Peradaban Islam ID, Senin (17/7/2023)
Lebih lanjut, Farid mengatakan bahwa manusia sesungguhnya membutuhkan agama, membutuhkan Allah dalam seluruh aspek kehidupannya.
"Bukan hanya ketika dia shalat. Bukan hanya ketika dia
shaum. Dia membutuhkan bimbingan dan aturan dari Allah dalam seluruh aspek
kehidupan," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa dengan
diterapkannya Islam pada seluruh aspek kehidupan maka dalam setiap aspek
kehidupan itu manusia mendapatkan kenikmatan dari Allah swt, ketenangan, dan
sesuai dengan fitrah manusia.
"Kelebihan atau keunggulan
Islam itu, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Baik ekonomi, politik, dan
tentu saja individu, ibadah mahdhah," tegasnya.
Beda
Farid menegaskan bahwa Islam
berbeda dengan sekularisme. Sekularisme menimbulkan banyak kontradiksi.
"Sering juga para ahli menyebutkan dengan apa yang disebut split
personality gitu ya," jelasnya.
"Ketika di gereja dia takut pada Tuhan. Dia tunduk pada aturan Tuhan. Tapi ketika berekonomi dia tidak peduli gitu ya halal dan haram," paparnya.
Farid menilai kaum muslimin juga
terjebak kepada pemahaman sekuler ini. "Kan ketika dia ibadah haji, dia
tunduk pada aturan Allah. Tetapi ketika dia berpolitik, dia malah memusuhi
aturan-aturan Allah," tegasnya.
"Kan ini tidak sejalan ya.
Karena sesungguhnya kita itu membutuhkan bimbingan dan aturan dari Allah untuk
seluruh aspek kehidupan kita," pungkasnya. [] Hanafi