Pelatihan Kewirausahaan bagi Generasi Pengangguran, Solusikah? - Tinta Media

Sabtu, 01 Juli 2023

Pelatihan Kewirausahaan bagi Generasi Pengangguran, Solusikah?

Tinta Media - Untuk mendapatkan pekerjaan, diperlukan sebuah keterampilan. Dalam hal ini, sebuah komunitas bernama Komunitas Tangan di Atas (TDA) menggelar sebuah kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi kalangan muda di Kabupaten Bandung yang yang bertemakan Building Resilient and Safe Future Generation (BESTARI). Acara ini diadakan di balai desa Beleendah, Bojongmanggu dan Ketapang. 

Disampaikan oleh Aditya yang menjadi ketua pelaksana dari acara ini bahwasanya tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Kabupaten Bandung dalam pengentasan pengangguran di kalangan generasi muda. 

Maraknya kasus pengangguran saat ini semakin menambah data panjang kelamnya kehidupan di negeri kita ini. Bagaimana tidak, semakin meningkatnya kebutuhan dan tingginya harga pangan dan bahan-bahan pokok tidak dibarengi dengan luasnya lapangan pekerjaan. Sehingga, kehidupan pun menjadi sulit akibat tidak adanya pendapatan. Bahkan, pengangguran saat ini lebih banyak dirasakan oleh kalangan muda yang memang belum memiliki pengalaman bekerja.

Meningkatnya pengangguran bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor individu dan faktor peraturan. Faktor individu yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran adalah tingkat kemalasan dan rendahnya pendidikan, sehingga mereka tidak memiliki keterampilan. 

Untuk faktor peraturan, biasanya adanya ketimpangan antara penawaran kerja dengan kebutuhan, tidak sesuainya kesempatan kerja dengan  keahlian yang dibutuhkan, sehingga tidak jarang kesempatan ini akhirnya diisi oleh tenaga kerja asing.

Namun, jika dilihat dari kenyataannya, pelatihan itu hanya sebatas teori saja. Untuk mempraktikkan skill atau kemampuan yang sudah diajarkan saat pelatihan, rasanya masih kurang. Belum lagi ditambah begitu singkatnya waktu pelatihan, tentu tidak memungkinkan generasi muda mampu dengan mudah menguasai semua keterampilan itu. 

Berpijak pada hukum buatan manusia, memang harus siap kecewa. Nyatanya, tanah subur makmur tidak menjamin terbuka luasnya lapangan pekerjaan. Berbagai faktor di antaranya banyak tenaga kerja ahli dari luar negeri dan minimnya kemampuan masyarakat membuat mereka menjadi kalah bersaing. 

Alhasil, pelatihan terus-menerus dilakukan, tetapi lapangan kerja tetap saja sulit, bahkan kosong. Ini sama halnya seperti mencari air di gurun pasir, sangat melelahkan. 

Lantas, bisakah upaya dan cara ini dilakukan di tengah persaingan saat ini? Adanya pelatihan ini tentu bukan menjadi solusi yang sebenarnya dalam menekan angka pengangguran. Sesungguhnya, ini hanya sebatas solusi tambal sulam sehingga permasalahan pengangguran tidak akan terselesaikan sampai ke akarnya. 

Hidup di negara yang menggunakan sistem sekuler kapitalisme seperti saat ini, mustahil lapangan pekerjaan akan terbuka luas. Dalam hal ini, warga akan sulit mendapatkan haknya, terlebih dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. 

Padahal, di dalam sistem Islam, menyediakan lapangan pekerjaan adalah kewajiban negara. Untuk itu, dengan kembali pada sistem Islam, tingkat pengangguran bisa ditekan. 

Seorang khalifah memiliki kebijakan-kebijakan dalam mengatasi pengangguran ini. Khalifah akan memberikan pemahaman melalui sistem  pendidikan Islam tentang kewajiban bekerja, juga bagaimana kedudukan orang-orang yang bekerja di hadapan Allah Swt. 

Tentu saja kebijakan ini akan mencetak generasi yang beriman dan bertakwa sehingga mereka akan tahu  pentingnya bekerja dan mencari nafkah, tidak lagi hanya diam berpangku tangan. 

Khalifah pun akan memberikan modal dan juga keterampilan kepada mereka yang membutuhkan. Ini tentu saja akan membuat mereka, terkhusus para generasi muda memiliki daya semangat yang tinggi untuk terus mengembangkan potensi pada diri mereka, meningkatkan keterampilan, sehingga nantinya mampu berwirausaha dan membangun bisnis-bisnis mereka. Dengan bisnis tersebut, mereka jugalah yang nantinya akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi generasi-generasi muda selanjutnya.

Wallahu'alam bissawab.

Oleh: Rindi Sartika
Sahabat Tinta Media
  
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :