Tinta Media - Peristiwa kekerasan disertai pembunuhan oleh seorang suami terhadap istrinya telah terjadi di Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Saat ini, pelaku telah diamankan Polresta Bandung. Begitulah kronologis yang dibeberkan oleh Wakapolresta Bandung AKBP Imron Ermawan saat konfernsi pers, Jumat (7/7/2023).
KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) adalah sebuah tindakan tidak manusiawi, apalagi jika berakhir dengan pembunuhan. Namun faktanya, kekerasan dalam rumah tangga kian hari semakin menggila saja. Berita kekerasan hingga pembunuhan hampir tiap hari kita dengar di media massa. Kekerasan yang dilakukan tidak hanya melukai fisik, tetapi juga psikis korban.
Penyebab terjadinya hal tersebut dapat dikategorikan sebagai faktor internal dan eksternal. Umumnya, faktor internal yang terjadi adalah komunikasi yang kurang baik, kesalahpahaman, ataupun ketidakcocokan antara dua belah pihak. Akidah dan pemahaman agama yang kurang juga menjadi faktor yang menyebabkan seseorang mudah terpancing emosi dan lepas kontrol.
Sedangkan faktor eksternalnya adalah masalah ekonomi, kecemburuan sosial, dan lain-lain. Keadaan ekonomi yang sulit dengan harga kebutuhan pokok yang serba mahal, akhirnya menjadikan stres dan memicu emosi.
Seorang suami adalah pemimpin rumah tangga yang seharusnya mengayomi dan mendidik anak dan istrinya dengan baik,
Allah Swt. berfirman, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita.” (QS An-Nisa [4]: 34).
Bukan dari segi individunya saja, permasalahan ini justru menjadi sangat kompleks karena adanya keterkaitan individu dengan faktor yang lain. Ketika ditelaah lebih mendalam, dapat disimpulkan bahwa semua kondisi tersebut adalah akibat dari sistem.
Negara yang menerapkan sistem kapitalisme sekuler inilah penyebab rusaknya tatanan keluarga, hingga marak tindak kekerasan dalam rumah tangga, bahkan sampai tindakan pembunuhan.
Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan membuat seseorang bebas berbuat tanpa didasari kesadaran hubungan dengan Allah Swt. Dalam hal ini, terdapat pemahaman bahwa agama hanya sebatas ibadah ritual saja. Hukuman yang tidak memberikan efek jera juga menjadi pemicu terjadinya berbagai macam pelanggaran syariat. Itulah sebabnya, kekerasan dalam rumah tangga hingga pembunuhan makin menjamur di negeri ini.
Lain halnya dengan Islam yang sangat memuliakan perempuan. Hubungan suami istri dalam Islam layaknya hubungan persahabatan, bukan sebagai atasan dan bawahan.
Rasullullah saw. adalah teladan yang paling baik dalam segala hal, mulai dari perannya sebagai seorang suami, sahabat, sampai kepala negara. Kehidupan rumah tangga dalam Islam didasari oleh ketakwaan kepada Allah Swt. yang akan memberikan rasa nyaman dan ketenangan jiwa.
Kekuatan iman dari individu muslim, penjagaan akidah umat oleh negara, serta masyarakat yang islami akan memunculkan kondisi keimanan selalu terjaga. Negara adalah pengurus urusan rakyat dari mulai urusan sandang, pangan, dan papan.
Negara juga akan menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak untuk para kepala keluarga. Negara juga menjamin kebutuhan rakyat akan pendidikan dan kesehatan, sehingga seorang suami atau kepala rumah tangga tidak terlalu berat menanggung beban.
Dari segi pergaulan, Islam pun mempunyai aturan yang akan menjaga dan membatasi dalam hal interaksi antara lawan jenis. Semua diatur sesuai syariat yang sudah pasti ada kemaslahatan di dalamnya.
Di dalam Islam, terdapat larangan khalwat dan ikhtilat, yakni sebagai penjaga agar perempuan dan laki-laki tidak melakukan pergaulan bebas yang akan memicu terjadinya perselingkuhan. Namun, tercapainya keindahan kehidupan Islam itu sungguh ilusi jikalau negara masih mengadopsi sistem kapitalisme sekuler. Islam sebagai solusi problematika kehidupan akan terwujud jika masyarakat sadar akan pentingnya Islam dan mau mengkaji Islam secara kaffah, mengamalkan, serta mendakwahkannya.
Sesungguhnya, masalah kekerasan dalam rumah tangga dan pembunuhan adalah sebuah problematika kehidupan yang sistematik, sehingga solusinya harus secara sistemik pula. Islamlah satu-satunya ideologi yang diturunkan Allah sebagai solusi yang menyeluruh sehingga terwujud kesejahteraan yang hakiki.
Wallahu a'lam bishawab
Oleh: Dartem (Sahabat Tinta Media)