Tinta Media - Pemkab Bandung akan menggelar Job Fair melalui acara Bandung Bedas Expo 2023. Melalui side event dari Fornas VII Jawa Barat ini akan dibuka sekitar 1.500 lowongan kerja. Lowongan kerja tersebut akan disebar di 30 perusahaan. (iNewsBandungRaya.id)
Maraknya pengangguran dan sempitnya lapangan pekerjaan memang menjadi masalah yang sangat kompleks terjadi hingga sekarang. Pendidikan tinggi bukan jaminan seseorang dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Kenapa bisa terjadi?
Pengangguran semakin menjadi-jadi akibat kebijakan pemerintah yang jor-joran menerima TKA (Tenaga Kerja Asing) untuk bekerja di negeri ini. Bebasnya pihak asing dalam mengeksploitasi sumber daya alam hanya menguntungkan segelintir orang, sehingga terjadi kesenjangan yang semakin timpang, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Ketimpangan antara jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan bukanlah hal sepele. Begitu sulit mendapatkan pekerjaan. Kalaupun ada, mungkin jumlahnya hanya sedikit yang bisa lolos tes, itu pun hanya sistem kontrak saja.
Sungguh ironis, masyarakat berjibaku dalam rangka mendapatkan pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pasalnya, negara dalam sistem kapitalisme neo-liberalnya memang tak berperan dalam menyediakan lapangan kerja yang banyak.
Negara hanya menjadi regulator, sedangkan masyarakat dibiarkan mencari pekerjaan yang sangat sulit sendirian. Pada akhirnya, para wanita pun terpaksa terjun untuk bekerja karena memang lowongan kerja justru lebih banyak untuk perempuan, misalnya di pabrik-pabrik. Dalam kata lain, sistem kapitalisme hanya mementingkan keuntungan individu semata.
Itulah fakta yang sangat jelas terlihat hari ini, buah dari penerapan sistem rusak dan merusak, yaitu demokrasi kapitalis sekuler. Negara tidak berperan dalam memenuhi dan menyediakan lapangan kerja bagi rakyat. Maka, bukan hal yang aneh jika rakyatnya sendiri justru mencari kerja ke luar negeri demi mendapatkan pekerjaan yang upahnya lebih besar dibandingkan di negeri sendiri.
Karena pekerjaan merupakan kunci untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan, seharusnya negara yang berperan sebagai pengurus urusan rakyat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak agar rakyat bisa mempunyai pekerjaan dengan mudah, sehingga angka kemiskinan dan pengangguran tidak semakin parah.
Adapun berbagai even yang digelar di berbagai daerah selama ini, tentunya belum mampu menyelesaikan problem sistemik tersebut. Terbukti hingga saat ini pengangguran pun semakin banyak akibat banyaknya PHK masal sebagai imbas bangkrutnya perusahaan.
Karena itu, perlu adanya solusi yang mampu menyelesaikan permasalahan dari akarnya. Semua itu hanya ada dalam Islam. Islam adalah aturan yang diturunkan oleh Allah Swt. yang di dalamnya terdapat aturan komprehensif yang mampu menjadi Way of Life. Islam mengatur manusia dari bangun tidur hingga bangun negara, termasuk dalam menangani masalah pengangguran dan sempitnya lapangan pekerjaan.
Sistem Islam sangat mementingkan rakyatnya dengan membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak. Ini karena dalam Islam, negara akan mengurus harta milik umum yang sangat banyak dan pasti sangat membutuhkan banyak tenaga kerja.
Islam mengatur harta kepemilikan menjadi tiga bagian, yaitu kepemilikan umum, kepemilikan negara, dan kepemilikan individu. Semua diatur sesuai syariat sehingga hasilnya akan menyejahterakan rakyat.
Tidak ada monopoli dan intervensi dari pihak asing sama sekali karena negara Islam adalah negara yang mandiri. Sehingga, hanya penerapan Islam secara kaffah yang akan mampu menyelesaikan problem sistemik dari akarnya. Dengan itu, lapangan pekerjaan akan terbuka luas tanpa susah payah untuk sekadar mendapatkan pekerjaan.
Wallahu a'lam bishawab
Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media
