Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor, Agung Wisnuwardana menilai aliansi Amerika dan Taiwan bisa menjadi ancaman kuat bagi Cina.
“Secara individu Taiwan tidak sekuat Cina tentunya, tetapi secara kolektif aliansi Amerika Serikat dan Taiwan bisa menjadi ancaman kuat,” ungkapnya dalam program Aspirasi: Menguak Strategi Xi Jinping di kanal Youtube Indonesia Justice Monitor pada Sabtu (8/7/2023).
Agung menilai keterlibatan aliansi global Amerika Serikat menjadi masalah terbesar bagi Cina.
“Amerika telah membangun isolasi politik di sekeliling Cina jika terjadi perang dan telah menyiapkan proxy-nya di wilayah tersebut. Walhasil terhadap Taiwan, Cina ingin bermain sangat sangat aman karena ada backing dari Amerika dan sekutunya,” jelasnya.
Oleh karenanya, Presiden Cina Xi Jinping di Kongres Umum Partai Komunis Cina menegaskan bahwa kebijakan Beijing untuk mengupayakan penyatuan kembali secara damai dengan Taiwan, tetapi tidak memutuskan penggunaan kekuatan sebagai opsi.
“Xi memperingatkan terhadap campur tangan luar atas masalah ini dan pejabat Cina lainnya telah secara eksplisit memperingatkan bahwa bertambahnya dukungan Amerika Serikat untuk pasukan kemerdekaan Taipei dapat menyebabkan perang di kemudian hari,” tuturnya.
Agung menegaskan, jika Cina ingin menyerang Taiwan, negara itu harus berhitung secara njelimet. Jika tidak, peperangan akan berlangsung lama dan akan membuat Cina berdarah-darah.
“Bagi Cina menjadi momok menakutkan karena Amerika bisa mempersenjatai kembali Taiwan,” pungkasnya.[] Yung Eko Utomo