Asap Rokok Salah Satu Penyebab Anak Derita Bronkitis Akut - Tinta Media

Kamis, 27 Juli 2023

Asap Rokok Salah Satu Penyebab Anak Derita Bronkitis Akut

Tinta Media - Andu, anak usia 8 tahun menderita bronkitis akut sejak usia 1 tahun. Hampir 2 kali dalam sebulan ia melakukan terapi untuk menyembuhkan penyakitnya. Ibu Andu yang bernama Ayu usia 36 tahun mengatakan kondisi putranya mengidap penyakit tersebut.

Waktu Andu lahir di bidan dan dirujuk ke rumah sakit, Dokter hanya mengatakan bahwa di paru-paru Andu terdapat flek kental, hingga dirawat dua atau 3 hari dan diberi obat. 

Namun, menginjak usia 1 tahun, Andu tiba-tiba batuk parah hingga mengeluarkan lendir dan sedikit darah disertai demam. Ia diberi obat dari apotek. Demamnya turun, tetapi batuknya hingga dua atau tiga minggu tidak berhenti dan tidak mengeluarkan lendir lagi. @info Kabupaten Bandung.

Bronkitis adalah kondisi yang bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara dan mengiritasi saluran bronkus sehingga memiliki imflamasi atau radang. 

Ketika tubuh melawan infeksi dan iritasi tersebut, tabung bronkial akan membengkak dan menghasilkan lendir berlebih yang menyebabkan batuk dan menyempitkan rongga dada akibat batuk tersebut sehingga muncul gejala bronkitis, seperti nyeri dada, mengi, dan sesak napas.

Faktor penyebab bronkitis selain oleh virus dan bakteri, yaitu polusi udara dan kebiasaan merokok, atau secara tidak sengaja menghisap asap rokok, misalnya anak-anak yang tinggal dengan perokok.

Di negeri ini banyak pemuda dan laki-laki dewasa yang abai akan dampak dari merokok tersebut. Bahkan, dari usia remaja sekitaran anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah banyak yang merokok.

Merokok membudaya di negeri ini hingga dunia. Merokok sudah menjadi hal umum di masyarakat. Mereka mengeluarkan berbagai alasan, yaitu sebagai penghilang stres, bahkan hanya untuk kesenangan saja.

Kenapa mereka menyatakan untuk kesenangan? Ini karena merokok sudah menjadi gaya hidup sehingga banyak yang mengatakan bahwa jika tidak merokok, maka tidak laki, tak peduli jika harus menghabiskan  sejumlah uang hanya untuk merokok.

Gaya hidup merokok tersebut menjadikan lahan bisnis yang menguntungkan bagi kapitalis, tanpa memperhatikan efek negatif yang akan ditimbulkannya di tengah masyarakat, termasuk mengganggu kesehatan pengguna aktif dan pengguna pasif (orang yang menghisap asapnya). Ini efeknya lebih berbahaya, seperti kasus Andu tersebut yang terkena penyakin bronkhitis akut.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya,

"Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan." 
(Qs. Al-Baqarah: 195).

Merokok dapat menjerumuskan manusia dalam kebinasaan, yaitu merusak jaringan atau sistem tubuh yang dapat menimbulkan penyakit, seperti kanker, pernafasan, jantung, pencernaan, dan lain-lain. Seharusnya budaya merokok harus segera ditinggalkan.

Rasulullah saw. bersabda yang artinya,

"Tidak boleh melakukan perbuatan yang bisa membahayakan diri sendiri dan dan membahayakan orang lain." 
(HR. Ibnu Majah).

Merokok tidak hanya berbahaya bagi si perokok, tetapi juga bagi yang mehisap asap rokok tersebut, bahkan ini lebih berhaya.

Nabi saw. bersabda yang artinya,
"Jika Allah mengharamkan untuk mengonsumsi sesuatu, maka Allah haramkan pula upah atau hasil penjualannya." 
(HR. Ahmad).

Merokok bisa menjerumuskan seseorang dalam kebinasaan. Maka dari itu, upaya yang dilakukan pemerintah di negeri ini harusnya dengan mengubah pandangan dan tujuan hidup, bukan lagi untuk kehedonan semata, tetapi benar-benar untuk mencapai rida Allah. Apa pun yang kita jalani, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, yaitu hanya untuk mencapai rida Allah semata. 

Jadi, menyertakan gambar penyakit akibat merokok dalam kemasan bukanlah solusi karena banyak yang mengabaikan hal tersebut. Akan tetapi, yang harus dilakukan yaitu menutup segala hal yang berkaitan dengan produksinya.

Karena lemahnya tata aturan yang mengatur kemaslahatan hidup orang banyak akibat terpisah dari agama, maka orang-orang banyak yang abai. 

Pemerintah pun bukannya menutup pabrik-pabrik produksi rokok, malah memperluas area produksi karena memberikan pemasukan yang terbesar.

Ini merupakan kesalahan terbesar karena negara hanya mementingkan pemasukan untuk negara, tidak memikirkan nasib rakyat sama sekali.

Jika Daulah Islam tegak, yaitu khilafah, maka kholifah akan memberikan sangsi tegas karena merokok sangat meresahkan dan membahayakan bagi si perokok aktif maupun pasif. Tentunya dengan menutup semua hal yang berkaitan dengan rokok, termasuk tempat produksinya.

Walahu alam bish shawab.

Oleh: Risna Sp
Sahabat Tinta Media 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :