Tinta Media - Jurnalis Senior Joko Prasetyo (Om Joy) menggugah kesadaran kaum muslim agar waspada dengan orang-orang semacam aktivis pro entitas penjajah Yahudi Monique Rijkers karena dia telah berbuat lancang, sok tahu, dan menyesatkan.
"Kaum Muslim wajib waspada dengan orang-orang lancang, sok tahu, dan menyesatkan model Monique tersebut," tegasnya dalam pernyataan terbukanya di Facebook Joko Prasetyo, Kamis (29/6/2023).
Pernyataan Monique yang mengatakan agar lagu rohani Kristen Ortodok berbahasa Ibrani Havenu Shalom Alechem yang diajarkan Panji Gumilang kepada para santri Ma’had Al-Zaytun dicontoh oleh pondok pesantren lain dinilai Om Joy sebagai sikap yang lancang karena dia telah lompat pagar alias 𝑐𝑎𝑤𝑒-𝑐𝑎𝑤𝑒 (intervensi) dengan urusan internal kaum Muslim.
"Sok-sokan mengajarkan toleransi kepada kaum Muslim dengan sudut pandangnya yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran Islam," tulisnya.
Om Joy menegaskan bahwa Islam merupakan ajaran yang sempurna dan kaum Muslim tinggal menerapkan saja apa adanya. "Jadi, tidak perlu ada penambahan ajaran apa pun dari agama atau ideologi selain Islam," tegasnya.
Selain lancang, Om Joy menilai pernyataan Monique adalah bentuk sok tahu yang bersangkutan karena telah mencampuradukkan toleransi dan partisipasi. "Kalau ada orang Islam menyanyikan lagu tersebut lalu mengajarkan kepada orang Islam lainnya, apalagi dalam hal ini adalah pimpinan pesantren mengajarkan kepada para santrinya untuk menyanyikan lagu tersebut, jelas bukanlah toleransi tetapi partisipasi. Partisipasi alias mencampuradukkan antara kebenaran (ajaran Islam) dengan kebatilan (ajaran non-Islam) jelas-jelas diharamkan dalam Islam," tegasnya.
Om Joy menyatakan bahwa pernyataan Monique Rijkers juga menyesatkan karena dia meminta agar pesantren-pesantren lain mencontoh kesesatan Panji Gumilang yang mengajarkan lagu rohani agama lain di pesantrennya masing-masing. "Waspadalah!" pungkasnya. [] Hanafi