Tinta Media - Muslimah Media Center (MMC) menyatakan, mengatasi kemiskinan di negeri ini harus secara sistemik, tidak bisa bertahan dengan sistem kapitalis.
“Mengatasi kemiskinan di negeri ini haruslah secara sistemik, yakni tidak bertahan dengan sistem kapitalis yang rusak berikut sistem politik demokrasi yang menopangnya,” tutur narator MMC pada Serba-serbi MMC: Penyaluran Bantuan Modal Digenjot, Benarkah Solusi Mengatasi Kemiskinan? melalui kanal YouTube Muslimah Media Center (MMC), Senin (29/5/2023).
Ia mengatakan, harus dipahami bahwa kemiskinan di negeri ini justru terjadi karena penerapan sistem ekonomi kapitalis.
Menurutnya, dalam sistem ini segala komoditas dikapitalisasikan, mulai dari perdagangan, pendidikan, kesehatan, hingga Sumber Daya Alam (SDA) yang mestinya menjadi sumber penghidupan rakyat.
“Semua di kapitalisasi oleh para korporat,” ujarnya.
Di sisi lain, narator menjelaskan, sistem ini membuat negara berlepas tangan dari tanggung jawab utamanya sebagai ra’in (pengurus urusan rakyat).
“Pemerintah seakan hanya bertindak sebagai regulator yang membuka link bagi rakyat yang ingin membuka usaha, padahal negaralah yang memiliki kewajiban menciptakan lapangan kerja yang luas bagi rakyatnya,” jelasnya.
Ia pun menegaskan, upaya memberikan modal usaha pada rakyat sejatinya tidak akan menyelesaikan kemiskinan negeri ini, sebab usaha rakyat akan tetap berada dalam cengkraman perusahaan raksasa kapitalis yang sewaktu-waktu sangat mudah mematikan perusahaan kecil sesuai kepentingan perusahaan raksasa.
” UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) hanyalah solusi sesaat untuk sekadar bertahan hidup di tengah penerapan sistem ekonomi kapitalis,” tegasnya.
Sistem Islam
Menurut MMC, yang mampu mengeluarkan rakyat dari masalah ekonomi termasuk kemiskinan hanyalah sistem Islam. Sebab sambungnya, paradigma dalam pemerintahan Islam atau Khilafah dalam melayani rakyatnya adalah paradigma ri’ayah (pelayan yang mengurusi rakyatnya).
“Negara wajib memenuhi kebutuhan asasi setiap warga negaranya, bukan membiarkan rakyat berjuang sendiri memenuhi kebutuhannya tersebut," ujarnya.
Tentang pembiayaannya? Narator menegaskan, negara dalam pemerintahan Islam wajib mengelola kekayaan SDA milik umum sebagai sumber utama pemasukan khas negara, yakni dengan prinsip ri’ayah (pelayan yang mengurusi rakyatnya), bukan bisnis haram yang menyerahkan penguasaan dan pengelolaannya kepada swasta.
“Dari sumber utama inilah, negara Khilafah akan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya," pungkasnya. [] Muhar