Tinta Media - Dilansir dari pemberitaan Kompastv, rencana konser Coldplay menjadi sorotan Majelis Ulama Indonesia. Wakil ketua umum MUI Anwar Abbas menilai konser music Coldplay di Indonesia yang diagendakan pada 15 november 2023 distadion utama Gelora Bung Karno (GBK) bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, terutama pasal 29 ayat 21. Oleh karenanya, Anwar memintah permerintah tidak hanya memikirkan ekonomi, tetapi juga mencermati akhlak, moralitas, dan budaya bangsa yang bisa terikikis dengan menghadirkan grup musik pendukung lesbian, gay, biseksual, dan transgender (L6BT).
“Dalam konstitusi negara kita pasal 29 ayat 1 UUD 1945 jelas dikatakan negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, tidak boleh ada kegiatan yang kita lakukan di negeri ini yang bertentangan dengan ajaran agama,’’ ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya yang diterima kompasTV, Kamis 18/5.
Ya, ini memang kali pertama grup band musik Coldplay menggelar konser di Stadion Gelora Bung Karno. Jakarta (15/11). Oleh para ColdHeads, sebutan untuk mereka para fansnya, acara itu menjadi sesuatu yang sangat dinantikan.
Kita bisa lihat dari tiket konser yang dalam waktu 10 menit saja ludes terjual. Padahal, harga tiket konsernya yang paling murah sekitar 800 ribu rupiah dan yang paling mahal sekitar 11 juta rupiah. Wow ... masyaallah.
Tak hanya MUI, Presedium Alumni 212 (PA 212) organisasi yang berisikan kelompok-kelompok yang bergabung dalam aksi 212 atau Aksi Bela Islam dengan tegas menolak kehadiran Coldplay di Indonesia dan mengancam akan membubarkan konser tersebut dengan alasan karena Coldplay mendukung L6BT dan menganut Atheisme. Ini tangat tidak Pancasilais.
Begitulah buah dari sistem kapitalis yang dianut negeri ini. Sisitem ini hanya memikirkan keuntungan apa yang bisa diambil sebesar-besarnya, yaitu keuntungan secara ekonomi tanpa memikirkan dampak buruk yang dihasilkan, seperti terkikisnya akhlak, moralitas, bahkan kebudayaan bangsa hingga agama.
Sistem ini juga memisahkan aturan agama dari kehidupan, tak mengindahkan aturan dari Allah Swt. juga melahirkan hedonisme. Pemahaman ini hanya memikirkan dan mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Hedonisme juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan merasakan bahagia dengan cara mencari kenikmatan sebanyak mungkin.
Dengan cara bagaimanapun, mereka harus menghindar dari perasaan yang dapat membuatnya merasakan sakit.
Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan yang menyenangkan.
Ada banyak dampak dari hedonisme ini, yakni kepribadian yang konsumtif dengan belanja secara berlebihan tanpa memikirkan pemasukan yang kurang, juga bersikap boros untuk memenuhi gaya hidup, lebih mementingkan kesenangan ketimbang kebutuhan, serta egois, dan tidak bertanggung jawab.
Nah, kenapa konser musik Coldplay dikatakan sangat berbahaya apabila tidak ditolak kedatangannya? Sebab, mereka jelas adalah pendukung kaum L6BT dan saat konser mereka mengajak para penonton untuk sama-sama menganut Ahteisme. Bahaya sekali, bukan?
Apalagi terhadap generasi saat ini yang sudah terpapar budaya hedonisme. Bagaimana jika mereka nanti mengikuti para idola mereka? Bagaimana kita lihat bahaya dari pada kaum L6BT ini, bahkan seorang profesor saja mendukung para L6BT. Beliau mengatakan bahwa L6BT adalah kodrat dari Allah Swt. Di manakah akalnya?
Tindakan apa sebenarnya yang harus dilakukan dalam menanggapi hal ini?
Pertama, kita harus pahami dulu bahwa L6BT bukanlah sebuah kodrat dari Allah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kodrat berarti kuasa Tuhan yang manusia tidak mampu menentangnya. Padahal, jelas Allah mengatakan dalam Q.S adz-Dzariyat ayat 51, yang artinya:
"Segala sesuatu Allah ciptakan berpasang-pasangan supaya kalian mengingat kebesaran Allah."
Dan juga dalam ayat lainnya,
"Sungguh Dialah yang menciptakan laki-laki dan perempuan." (TQS An- Najm: 45).
Jadi, gay dan lesbian bukan kodrat melainkan adalah penyimpangan dan kejahatan sebagaimana teguran nabi Luth kepada kaumnya.
Apabila kampanye yang dilakukan para tokoh-tokoh, artis-artis, penyanyi, semakin massif dilakukan, ini karena Barat mempropagandakan L6BT ke seluruh dunia lewat media massa, film, bacaan, lagu-lagu, dan para figure public, termasuk grup musik macam Coldplay.
Bagaimana nanti generasi selanjutnya? Jika dibiarkan, bisa dipastikan keturunan dan umat manusia akan menjadi punah, bahkan akan menghasilkan kerusakan-kerusakan baru, yaitu tersebarnya penyakit, kanker anus, HIV, amoral dan lain-lain.
Lalu, kapan umat akan sadar kalau hanya dalam Islam kehidupan akan terlindungi secara sempurna?
Islam memiliki syariat sempurna dalam melindungi umat manusi dari perilaku menyimpang. Islam telah melarang, bahkan mengancam dengan sanksi keras terhadap para pelaku L6BT, seperti menjatuhkan mereka dari bangunan tinggi hingga mati. Sepanjang umat manusia tidak kembali pada pelaksanaan syariat Islam, selama itulah kaum L6BT akan eksis dan mengancam para generasi. Naudzubillahi min zalik.
Oleh: Novita Yulianti
Ibu Rumah Tangga, Pengajar dan Aktivis Dakwah