Tinta Media - Ulama Aswaja KH. Rokhmat S. Labib dalam tausiyahnya menegaskan bahwa iman kepada Al-Qur'an itu artinya beriman kepada semua berita yang disampaikan oleh Al-Qur'an.
"Iman kepada Qur'an itu artinya beriman terhadap semua yang diberitakan di dalam Al-Qur'an," tuturnya dalam tausiyah Kajian Tafsir Al-Waie: 'Bisa Jadi Kafir bila Sebut Qur'an itu Buatan Nabi', Rabu (31/5/2023) di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.
Kiai Labib sebelumnya membacakan terlebih dahulu surat Al-Qiyamah ayat 16-19. Kemudian dari ayat ini Kiai menyampaikan munasabah ayat. Hubungan ayat sebelum dan sesudah.
Kiai mengatakan bahwa surat ini dinamakan Al Qiyamah karena Allah bersumpah diawal ayat dengan hari kiamat.
"Surat ini disebut Al-Qiyamah karena di awal ayat Allah bersumpah dengan hari kiamat" Jelasnya.
Ayat ini juga, lanjut Kiai. Menunjukan ada sebagian orang yang mendustakan. "Mereka tidak percaya tentang kejadian hari kiamat," terangnya.
Maka, ayat ini meyakinkan tentang keberadaan hari kiamat dan peristiwa apa saja yang akan terjadi setelah hari kiamat.
"Kemudian diceritakan beberapa peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat itu," ujarnya.
Kiai juga mengingatkan bahwa pada saat itu manusia akan diberitahu apa saja yang telah diperbuatnya.
"Termasuk bagian penting yang terjadi pada hari kiamat itu adalah manusia itu akan diberitahu apa saja yang telah mereka lakukan selama di dunia," ungkapnya.
Dari sini Kiai menegaskan bahwa kiamat itu pasti terjadi. Terjadinya peristiwa kiamat itu bukan berdasarkan pada akal tapi harus dari Al Qur'an.
"Bahwa hari kiamat pasti terjadi, dalilnya adalah Al-Qur'an," ungkapnya.
Jadi, lanjut Kiai, dalil bahwa hari kiamat itu pasti terjadi bukan didasarkan pada Akal. "Karena akal manusia tidak bisa menjangkau," tegasnya.
Kiai memberikan contoh perbedaan beriman kepada Allah berbeda dengan keimanan kepada hari kiamat. "Kalau iman kepada Allah itu akal manusia bisa memastikan," jelasnya.
"Tapi kalau hari kiamat, itu tidak bisa akal menyimpulkan. Misalnya, setelah orang mati, bagaimana suatu saat hari kiamat akan dibangkitkan kembali?" jelasnya.
Maka, kata Kiai menyimpulkan bahwa peristiwa ini memerlukan informasi tidak mungkin dihasilkan dari akal. Informasi berita tentang hari kiamat itu ada dalam Al-Qur'an.
Oleh karena itu, lanjut Kiai, kalau orang ingkar dari Al-Qur'an, sudah pasti dia ingkar pada hari kiamat.
Begitupun sebaliknya, kalau orang beriman kepada Qur'an maka akan beriman kepada hari kiamat. "Kalau dia ingkar terhadap hari kiamat berarti dia tidak beriman kepada Al-Qur'an," pungkasnya.[] Teti Rostika