Tinta Media - Narator Rayah TV menjelaskan hakikat politik demokrasi kapitalis.
"Inilah hakikat politik demokrasi kapitalis. Adanya penguasa hanyalah penjual sedangkan rakyat sebagai pembeli. Semua sumber daya alam dikeruk habis demi kepentingan oligarki," tuturnya dalam video: Indonesia For Sale! Selasa (13/6/2023) di kanal YouTube Rayah TV.
Setelah jalan tol, bandara, tambang emas dan kepemilikan umum lainnya dijual murah, kini Indonesia jualan pasir laut. "Entah karena kebelet pengen bayar utang atau sudah gak ada lagi uang buat jalanin roda perekonomian negara," ujarnya.
Narator mengatakan, ribuan dalih dan alasan dikeluarkan, kalau penjualan pasir laut ini akan menjaga kelestarian ekosistem, akan lebih menguntungkan alur pelayaran dan akan menjaga keamanan pantai dari penambangan ilegai. "Bahkan penjualan pasir ini akan memberikan tambahan pemasukan buat negara," ungkapnya.
"Padahal negara seharusnya bisa lebih memahami kalau penambangan ekspor pasir ini bukan dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem, justru akan menimbulkan kerusakan dan dampak buruk kepada warga sekita," jelasnya.
Berdasarkan laporan instrumental reporting kolektif, menurutnya, ada 4 dampak kerusakan yang akan terjadi.
Pertama, penambangan pasir laut akan menyebabkan Abrasi secara besar besaran yang dapat menyebabkan tenggelamnya pulau pada lokasi pertambangan.
Kedua, penambangan pasir laut secara masif akan menyebabkan terganggunya ekosistem baik akibat dari pengerukan pasir atau dari pencemaran yang dilakukan.
Ketiga, rusaknya biota laut yang berdampak kepada nafkah para nelayan.
Dan yang Keempat, ekspor pasir pantai untuk tujuan reklamasi negara lain mengancam keamanan dalam negeri dan hanya menguntungkan pihak asing saja.
"Dampak yang muncul dari eksploitasi alam ini
semakin menjelaskan jika politik demokrasi kapitalislah yang menjadi biang
kerok penyebab terjadinya kerusakan di negeri ini," pungkasnya.[] Pakas
Abu Raghib