Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menduga, bahwa cerita UFO (Unidentified Flyng Object) sebenarnya adalah sebuah penyamaran dari pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS).
"Bisa jadi cerita UFO sebenarnya adalah sebuah penyamaran dari pesawat mata-mata AS," ujarnya dalam program Kabar Petang: UFO dan Alien Fakta atau Fiksi? Di kanal YouTube Khilafah News, Minggu (28/5/2023).
Karena menurutnya, dengan anggapan pesawat mata-mata AS sebagai UFO, pastilah tidak ada satu negara pun yang mencurigai penyamarannya.
"Akibat terpesona dengan cerita khayalan UFO dan aliennya," ucapnya.
Mengutip kompas.com, Agung pun membeberkan, cerita UFO merebak sejak 1897 di Texas, saat seorang wartawan di Dallas Morning News, EE Haydon melaporkan adanya pesawat luar angkasa yang jatuh. Tapi setelah dilakukan penyelidikan, para peneliti tidak menemukan alien atau reruntuhan pesawatnya, juga tidak ada saksi yang melihatnya.
“Ternyata terbukti, Haydon hanyalah membuat cerita fiksi sebagai aksi publisitas untuk menarik wisatawan,” bebernya.
Ia menuturkan, Direktorat intelijen AS pernah mengungkap pihaknya memiliki 247 laporan penampakan UFO, tapi kenyataannya pihak intelijen dan militer AS sendiri belum bisa mengkonfirmasi kepastian hal tersebut.
“Pelaporan benda udara tidak dikenal yang sering disebut UFO, ternyata belum pernah menghasilkan bukti keberadaan alien di dalamnya,” tuturnya.
Ia melanjutkan, namun dalam penyelidikan UFO di luar angkasa langit atau di bawah air Markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) telah menghasilkan ratusan temuan, bahwa antara 2004 dan 2021 terdapat 144 temuan kehadiran UFO sebanyak 80, diantaranya ditangkap dengan berbagai sensor.
“Namun, terdapat pula kemungkinan UFO tersebut merupakan pesawat intai buatan AS dan musuh AS,” sambungnya.
Ia pun menyatakan, bagi AS sangat mudah jika hanya membuat cerita soal UFO dengan bumbu agar terlihat seperti fenomena asli.
Menurutnya, AS sudah lama dikenal sebagai negara super canggih, pintar berpropaganda dan ahli dalam hal melakukan tipu-tipu untuk kepentingan imperialisme (penjajahan), politik dan ekonominya..
“Bahkan mereka yang sejatinya bukan penghuni asli benua Amerika, toh! mampu menguasai dengan menyingkirkan penduduk aslinya. Pastinya bukan tanpa usaha hingga kemudian terungkap banyak penduduk asli Indian yang menjadi korban dari penguasaan itu.
Agung mengingatkan, bahwa AS juga pernah membuat cerita palsu untuk menginvasi Irak dan Afghanistan.
“Sebuah analisis juga mengabarkan, bahwa isu UFO adalah bagian dari propaganda untuk menutupi apa yang sesungguhnya terjadi, yaitu perang dunia ke-3 antara Barat versus Timur sudah dimulai dengan perang teknologi yang tak terbayangkan,” pungkasnya.[] Muhar