Tinta Media - Direktur El Harokah Research Center (HRC) Suardi Basri menuturkan, maraknya bisnis hitam karena adanya kapitalisme sebagai habitatnya.
"Human trafficking, judi online, aktivitas gangster dan bisnis hitam lainnya marak karena ada habitatnya, yakni kapitalisme yang menggunakan ukuran material dan mengabaikan immaterial," ujarnya dalam Kabar Petang: Sikat Gangster Cina di kanal Youtube Khilafah News pada Ahad (4/6/2023).
Menurutnya, kehidupan saat ini sangat materialistik. Segala macam kebahagiaan diukur dari seberapa banyak dengan hal-hal yang sifatnya material.
Ia menegaskan, dalam kapitalisme selama sarana masih bisa menghasilkan keuntungan, maka akan dibiarkan, bahkan diproduksi atau disebarluaskan. "Oleh karenanya, batas antara kejahatan dan bukan kejahatan menjadi abu-abu atau tidak jelas. Misalnya, beberapa website judi online ditutup tapi ada lain yang masih dibiarkan untuk buka, lalu ada miras yang legal dengan standarnya sekian. Kenapa? Karena ada materi yang include,” terangnya.
Suardi menyatakan, problem segalanya ada di paradigma kapitalisme sehingga harus diatasi dengan mengubah paradigma yang jelas, mana yang halal mana yang haram.
Selain
itu, negara harus melakukan dua hal. Pertama, membatasi ruang kejahatan dengan
penerapan hukum syariah. Dengan syariah orang akan mengembangkan usaha hanya dengan cara-cara
yang halal. "Kedua, habitat untuk tumbuhnya kejahatan harus ditutup," pungkasnya.[] Yung Eko Utomo