Tinta Media - Sobat. Bagi orang yang gemar membaca Al-Qur’an, getaran ayat-ayat suci akan mengalir bersama darah di sekujur tubuhnya. Kesenangannya membaca Al-Qur’an akan menciptakan DNA yang positif. Kelak jika dia punya anak, DNA positif inilah yang akan menempel pada anak-anaknya sehingga menjadi anak sholeh, berkepribadian baik. Ketenangan jiwa ketika membaca Al-Qur’an akan berdampak pada sel-sel DNA-nya yang bisa bercahaya dan berdampak pada raut wajahnya yang tenang, bercahaya, dan meneduhkan hidupnya penuh optimisme.
وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِي مَا ٱلۡكِتَٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” ( QS. Asy-syura (42) : 52 )
Sobat. Allah menerangkan bahwa sebagaimana Dia menurunkan wahyu kepada rasul-rasul terdahulu Dia juga menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw berupa Al-Qur'an sebagai rahmat-Nya. Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa Muhammad saw sebelum mencapai umur empat puluh tahun dan berada di tengah-tengah kaumnya, belum tahu apa Al-Qur'an itu dan apa iman itu, dan begitu juga belum tahu apa syariat itu secara terperinci dan pengertian tentang hal-hal yang mengenai wahyu yang diturunkannya, tetapi Allah menjadikan Al-Qur'an itu cahaya terang benderang yang dengannya Allah memberi petunjuk kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dan membandingkan kepada agama yang benar yaitu agama Islam. Sebagaimana firman Allah:
Dan engkau (Muhammad) tidak pernah mengharap agar Kitab (Al-Qur'an) itu diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) sebagai rahmat dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau menjadi penolong bagi orang-orang kafir. (al-Qasas/28: 86)
Dan firman-Nya:
وَلَوۡ جَعَلۡنَٰهُ قُرۡءَانًا أَعۡجَمِيّٗا لَّقَالُواْ لَوۡلَا فُصِّلَتۡ ءَايَٰتُهُۥٓۖ ءَا۬عۡجَمِيّٞ وَعَرَبِيّٞۗ قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدٗى وَشِفَآءٞۚ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ فِيٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٞ وَهُوَ عَلَيۡهِمۡ عَمًىۚ أُوْلَٰٓئِكَ يُنَادَوۡنَ مِن مَّكَانِۢ بَعِيدٖ
“Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh". ( QS. Fushshilat (41) :44 ).
Firman Allah:
Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus. (al-Isra'/17: 9)
Dengan cahaya Al-Qur'an itulah, Allah memberikan petunjuk kepada jalan yang lurus yaitu agama yang benar.
Sobat. Ayat ini merupakan jawaban dari sikap dan ucapan orang-orang musyrik yang terdapat pada ayat-ayat yang sebelumnya. Kepada mereka disampaikan bahwa seandainya Allah menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad dengan salah satu bahasa selain dari bahasa Arab, tentu orang-orang Quraisy Mekah akan berkata, "Mengapa Al-Qur'an tidak diturunkan dalam bahasa Arab? Sehingga kami mudah memahami hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalamnya." Padahal dulunya mereka berkata, "Apakah Al-Qur'an yang diturunkan itu berbahasa selain Arab, sedang rasul yang diutus itu berbahasa Arab."
Sobat. Allah memerintahkan agar Rasulullah menjawab pertanyaan orang-orang musyrik yang tidak mau percaya kepada Al-Qur'an itu dengan berkata kepada mereka, "Al-Qur'an ini bagi orang-orang yang percaya kepadanya, meyakini bahwa ia berasal dari Allah Yang Mahakuasa, dan percaya kepada rasul yang menyampaikannya, merupakan petunjuk ke jalan kebahagiaan, penawar hati, dan menghilangkan keragu-raguan. Ayat ini sejalan dengan firman Allah:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ
Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (Yunus/10: 57)
Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, rasul-Nya, dan Al-Qur'an, pada telinga mereka ada sumbatan yang menutup pendengaran mereka dari mendengar ayat-ayat Al-Qur'an. Mereka buta sehingga tidak dapat melihat bukti-bukti kebesaran dan kekuasaan Allah dan tidak dapat menerima pelajaran yang disampaikan rasul.
Orang-orang yang tidak mendengar ayat-ayat Allah dan tidak dapat melihat bukti-bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya diserupakan dengan orang yang diseru dari suatu tempat yang jauh, ia hanya dapat mendengar suara yang tidak jelas, sehingga ia tidak mengerti maksud suara itu.
Sobat. Mintalah kepada Allah agar engkau menjadi pelayan Al-Qur'an, pecinta Al-Qur'an. Maka pada hari kiamat seseorang akan bangkit bersama yang dicintainya.
Sobat. Manusia yang berilmu pengetahuan dan beribadah kepada Allah adalah makhluk mulia yang diinginkan Allah untuk mendiami bumi ini. Jangan tinggalkan Al-Qur'an, bawalah Al-Qur'an ke mana pun engkau pergi. Al-Qur'an akan menjadi penenang jiwamu.
Sobat. Jasa Al-Qur'an dalam kemanusiaan sangatlah besar. Oleh karena itu, jagalah kehormatan Al-Qur'an dari segi fisik maupun ajarannya. Mintalah kepada Allah agar engkau dan semua keluarga menjadi pecinta Al-Qur'an, khadim Al-Qur'an dan ahlul Qur'an. Itulah doa yang sangat istemewa.
Sobat. Jadikanlah Al-Qur'an sebagai teman setiamu dalam situasi apa pun. Al-Qur'an akan menjadi teman setiamu di akherat kelak. Hati yang lunak, lembut, hidup, dan peka adalah ketika dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an akan tersentak, terhenyak, dan terenyuh. Air mata terasa meleleh. Itulah air mata termahal yang akan menjadi saksi pada hari kiamat.
Sobat. Orang yang hidup bersama Al-Qur'an dengan selalu membacanya, mengkaji isi kandungannya, dan mendengarkan bacaan orang lain, dia tidak perlu risau dan galau ketika berpisah dari temen-temennya. Al-Qur'an akan menjadi teman
terbaik sepanjang waktu. Kenikmatan hidup bersama Al-Qur'an tak tergantikan oleh bacaan lain. Al-Qur'an itu energi spiritual yang luar biasa. Itulah kehebatan Al-Qur'an.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku BIGWIN dan Buku Gizi Spiritual