Tinta Media - Pimpinan Pondok Pesantren Al Abqary KH Yasin Muthohar menuturkan, butuh kesabaran dan ketenangan dalam perjuangan sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi SAW dalam peristiwa Futuh Mekkah.
Menurutnya, peristiwa Futuh Mekkah ini adalah kehendak Allah SWT yang luar biasa "Nabi itu sabar menghadapi Mekkah selama 21 tahun. Sabar menghadapi Mekkah itu baik ketika Rasul SAW ada di Mekkah 13 tahun, kemudian 8 tahun ketika di Madinah. Kalau Nabi SAW tidak sabar menghadapi Mekkah barangkali tidak bisa,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, Futuh Mekkah adalah kemenangan besar bagi kaum muslimin. Kemenangan yang sudah dirancang. Maksudnya sudah disusun rencananya oleh Rasulullah SAW bahwa Mekkah itu harus ditaklukan. Mekkah, dengan izin Allah, negeri tempat nabi saw berdakwah pertama kali tapi kemudian ditaklukannya di akhir-akhir perjalanan dakwah Nabi.
“Pengkondisian itu sangat luar biasa dari mulai Perjanjian Hudaibiyah. Setelah Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslimin melalui perang Khandaq atau perang Ahzab. Di Hudaibiyah itulah Nabi SAW mengatur rencana untuk menaklukan Mekkah dengan melakukan gencatan senjata. Gencatan senjata ini hanya tipu daya saja,” ungkapnya.
Ia memaparkan bahwa Nabi SAW mengetahui orang kafir itu tidak akan memegang janji. Sehingga kalau mereka nanti itu melanggar janji, ya itu memang yang diharapkan. Supaya ada alasan kuat. Supaya dunia juga tidak mengembangkan opini yang bukan-bukan. Bahwa Rasulullah SAW itu wajar menaklukan Mekkah, itu karena selalu melakukan penyerangan. Selalu merongrong kekuatan daulah islamiyah dan juga melanggar perjanjian.
“Siapapun yang melanggar perjanjian maka akan mengalami kebinasaan sebagaimana Mekkah. Tapi siapa yang taat terhadap perjanjian, taat kepada Allah, siapa yang sabar dalam perjuangan, istiqomah, selalu memadukan antara usaha langit dan usaha bumi maka dia akan diberikan kemenangan oleh Allah SWT sebagaimana fathul Mekkah,” pungkasnya. [] Sofyan Zulkarnaen