Ekonom PAKTA: Penggunaan TKA di Proyek IKN untuk Meminimalkan Peran Pemerintah - Tinta Media

Senin, 26 Juni 2023

Ekonom PAKTA: Penggunaan TKA di Proyek IKN untuk Meminimalkan Peran Pemerintah

Tinta Media - Ekonom Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Muhammad Hatta menilai penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) merupakan alasan yang muncul untuk meminimalkan peran pemerintah dalam perkara privatisasi dengan tata kelola ekonomi kapitalistik.

 

“Penggunaan Tenaga Kerja Asing atau TKA lalu kita lihat ke belakang itu memang seringkali dijadikan alasan untuk membenarkan proyek-proyek yang hendak dibangun, itu kemudian meminimalkan peran pemerintah,” ujarnya dalam Jokowi: IKN Menggunakan Mandor Asing Karena Lebih Baik Dari SD Inpres.. Serius?? di kanal Youtube PAKTA Channel pada Kamis (22/6/2023).

Hatta menegaskan, pembenaran keberadaan pihak asing baik itu tenaga ahli, tenaga kerja manusia, investasi sumber dana dan seterusnya adalah mitos yang dijadikan oleh pemerintah sebagai alasan dalam perkara privatisasi.

“Kami pikir argumen-argumen privatisasi ini nampaknya terus diurut dan argumen privatisasi itu sebenarnya wujud dari tata kelola ekonomi kita yang kapitalistik,” tuturnya.


Berkaitan dengan IKN, Hatta menyatakan keberadaan Tenaga Kerja Asing adalah bagian dari masalah karena pembangunan IKN ditujukan kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia namun ketika membangun diserahkan kepada pihak asing.

 

“Dimunculkan (alasan kebutuhan) tenaga ahli dan teknologi, jadi kalau kita lihat di lapangan itu terbantahkan dengan sendirinya. Ambil contoh misalnya, tambang di Papua yang begitu menantang begitu sulit, boleh jadi itu memerlukan teknologi yang canggih. Tapi bagaimana dengan pertambangan batubara di Kalimantan Timur yang tidak (sulit) seperti halnya di Freeport,” ungkapnya.

 

Menurutnya, konsekuensi langsung dari tata kelola ekonomi kapitalistik memang  menghendaki peran pemerintah itu seminimal mungkin dan sebaliknya sebanyak mungkin bagi pihak swasta.

 

“Investasi sumber dananya dan seterusnya itu dari asing. Sementara rakyat Indonesia kebagian cuci piring saja, yang berpesta mereka,” pungkasnya.[] Yung Eko Utomo

 

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :