Dosen UNJ Sebut Ada Tiga Syarat Terjadinya People Power - Tinta Media

Sabtu, 17 Juni 2023

Dosen UNJ Sebut Ada Tiga Syarat Terjadinya People Power

Tinta Media - Dosen UNJ, Dr. Ubedillah Badrun, S.Pd., M.Si. menyebutkan, ada tiga syarat people power bisa terjadi, yaitu adanya common enemy, aktor pengubah, dan pemicu.

"Nah, persoalannya adalah bagaimana kemungkinan proses people power itu terjadi? Tentu biasanya ada common enemy, kemudian ada aktor pengubahnya yang melakukan gerakan perlawanan, lalu ada pemicunya," jelasnya dalam live: Presiden Jokowi sudah Layak Dimakzulkan? Di kanal YouTube UI Watch, Selasa (13/6/2023)

Namun, tambahnya, apakah sekarang sudah ada common enemynya. Ia menjawab ada tiga. 

"Pertama, adalah oligarki, yang tadi merampok kekayaan negara. Itu musuh besarnya rakyat. Yang kedua, adalah presiden sebagai orang yang membiarkan perampokan kekayaan negara. Iya kan. Yang ketiga DPR, yang membiarkan pelanggaran konstitusi. Jadi kalau ditanya dulu ada common enemynya? Ya sekarang juga ada. Tiga itu saya kasih," bebernya.

Kemudian, lanjutnya, syarat kedua adanya pemicu. Kalau dulu pemicunya ada krisis, ada kerusuhan, ada penembakan terhadap mahasiswa.

Namun ia menilai, kalau mahasiswa mau melakukan perubahan kepada rakyat, biasanya pemicu akan muncul sendiri. "Seperti hari ini sudah ada nggak? Sudah ada yang bisa memicu. Bahwa perampokan terhadap kekayaan negara itu memicu," retorisnya.

Pemicu, menurutnya, juga bisa muncul ketika gerakan membesar, seperti ada konflik di lapangan, ada penembakan, dan macam-macam, itu juga bisa membuat gerakannya membesar.

"Tapi apakah kemudian harus ada yang tertembak lagi untuk sebuah perubahan besar? Saya kira sebaiknya tidak. Tapi kalau itu terjadi, sudah pada berdemo saja. Tapi saya harap itu tidak terjadi," ungkapnya.

Tapi, tuturnya, ada pemicu lain yang sebenarnya sangat rasional, bahwa memang ada perampokan negara ini yang membuat negara menjadi rusak. Itu sudah memicu gerakan perlawanan rakyat terhadap kekuasaan yang tidak sesuai konstitusi. 

"Kemudian ketiga ada aktor perubahan. Aktor-aktor ini siapa? Kalau dulu ada mahasiswa. Lalu ada kelompok oposisi yang berbasis pada organisasi masyarakat," pungkasnya. [] Wafi
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :