Ustadzah Dedeh: Tiga Cara Menjaga Semangat Ketaatan setelah Ramadhan - Tinta Media

Minggu, 07 Mei 2023

Ustadzah Dedeh: Tiga Cara Menjaga Semangat Ketaatan setelah Ramadhan


Tinta Media - Ustadzah Dedeh Wahidah dari Muslimah Media Center menjelaskan tiga cara untuk menjaga semangat ketaatan kepada Allah Swt. setelah Ramadhan.

"Tidak hanya Ramadhan, semangat ketaatan harus dijaga sampai kematian menjemput. Oleh karena itu, penting membahas tentang bagaimana cara untuk menjaga ketaatan tersebut," ujarnya dalam program Tausyiah Tsaqafah Islam (Keluarga): Menjaga Ketaatan Usai Ramadhan di kanal YouTube Muslimah Media Center, Ahad (30/4/2023).

Pertama, harus dilakukan adalah evaluasi diri (muhasabah). "Ketaatan kemaren di Bulan Ramadan atau di bulan-bulan sebelumnya itu seperti apa? Apakah sudah berada di jalan yang benar sesuai dengan ketentuan Allah?" Tanyanya.

Menurutnya, kalau puasa, shalat malam, zikir, tiilawah terjaga. Menuntut ilmu, infak, sedekah dan berbagai kebaikan lainnya sudah dilakukan di Bulan Ramadhan kemaren sesuai dengan ketentuan Allah dengan niat yang ikhlas karena iman kepada Allah, maka harus bersyukur.

"Sebaliknya, ketika hasil evaluasi itu belum bernilai baik, segera bertobat dan beristighfar memohon kepada Allah dari kesalahan-kesalahan dan menutupinya kalau itu sebagai aib atau kekurangan. Kemudian, memohon juga kepada Allah supaya diberikan kembali kesempatan, kemampuan dan semangat untuk memperbaikinya," jelasnya.

Kedua, berkomitmen untuk melanjutkan ketaatan tersebut. "Komitmen itu penting untuk meraih istiqamah (keteguhan) dalam menjalankan ketaatan," tuturnya.

Ia melanjutkan penjelasan, bahwa ada ulama yang mengatakan, diantara tanda diterimanya sebuah amal kebaikan adalah berlanjutnya dengan kebaikan berikutnya. 

"Jadi bukannya berhenti kebaikan itu," jelasnya.

Ia pun menegaskan, berkenaan dengan komitmen, bagaimanapun keadaannya, sulit, berat, banyak godaan dan rintangan, sendirian atau banyak orang, maka ketika kita yakin amal-amal itu adalah sebuah kebenaran dan kebaikan yang akan mengantarkan kepada Ridha Allah, maka harus ada komitmen untuk melanjutkannya.

Menurutnya, mungkin saja di Bulan Ramadan semangat mengkaji ilmu dan menyebarkan Islam, namun ketika Ramadhan berakhir semangat kembali menurun. Tetapi bagi orang-orang yang berkomitmen dalam ketaatan, insya Allah ini bisa menjadi penyebab munculnya semangat untuk terus melakukan ketaatan termasuk mamasifkan dakwah islam. 

"Ya! boleh jadi bukannya dipuji dan diberikan penghargaan, tetapi yang terjadi seperti sekarang, ketika ada yang konsisten mengikuti dakwah Rasulullah Saw menyerukan Islam kaffah justru malah disebut sebagai radikal," tegasnya

"Dengan komitmen untuk bertekad senantiasa semangat dalam ketaatan, sekalipun berat banyak rintangan, maka itulah yang akan membuat istiqamah, Insya Allah," tambahnya.

Ketiga, bergaul dengan orang-orang yang baik (shalih). Menurutnya, diperlukan komunitas orang-orang baik yang semangat untuk melanjutkan ketaatan, yang gigih dalam perjuangan dan senantiasa menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran (amar ma'ruf nahy munkar), yang mengingatkan kepada ketaatan dan mencegah kita dari kemaksiatan, maka kita akan terbawa suasana dan nuansa mengikuti semangatnya.

"Teman baik itu seperti penjual minyak wangi yang sedikit banyaknya akan menyemprotkan minyak wanginya yang mengharumkan," pungkasnya. [] Muhar
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :