Tinta Media - 22 Jam yang lalu, yakni pada Senin (15/5) di AK Channel dibuat polling untuk menjajaki aspirasi subscribers. Polling dibuat dengan pertanyaan pilihan, dan jawaban yang telah disediakan.
Pertanyaan polling berbunyi: Menurutmu, apa ancaman bagi bangsa Indonesia dan dunia?
Dari 15.000 suara peserta polling, 80 % memilih Sosialisme Komunisme sebagai ancaman dan 15 % memilih Kapitalisme Sekuler sebagai ancaman. Sayangnya, ternyata ada yang memilih Syariah & Khilafah sebagai ancaman, dengan jumlah 5 % suara.
Polling ini disukai 2000 suara dan ada 244 komentar. Saat tulisan ini dibuat, polling ini masih terus berjalan.
Ketika penulis membaca komentar peserta polling yang semuanya adalah subscribers AK Channel (karena mode komentar dan keterlibatan hanya diperuntukan bagi subscribers), maka dapat dipahami mengapa Sosialisme Komunisme dianggap sebagai ancaman utama (80% suara), sementara Kapitalisme Sekulerisme hanya 15 % suara. Juga, kenapa ada yang menganggap Syariah & Khilafah sebagai ancaman, meskipun hanya 5 %.
Nampaknya, sejarah kelam pemberontakan PKI mendominasi alam bawah sadar umat ini, sehingga sulit untuk menghilangkan memori kebengisan PKI. Sementara, Kapitalisme sekuler yang menyebabkan tambang emas Indonesia dikuasai Amerika, juga mayoritas batubara dikuasai asing dan aseng, oligarki yang mengendalikan negeri, kerusakan moral karena kehidupan liberal dan hedonis, agama yang menjadi hanya ritual karena di sekulerisasi, kemiskinan negeri karena imperialisme neo kapitalisme, kesemuanya tak mampu dipahami sebagai kerusakan yang disebabkan oleh penerapan ideologi kapitalisme liberal.
Ada gerakan dan tokoh tertentu yang konsen melawan komunisme. Namun, hingga saat ini belum ada tokoh sentral dan gerakan massif yang anti kapitalisme.
Memang benar, batilnya ideologi komunisme mudah dipahami umat karena akidah komunisme adalah atheisme. Pengingkaran terhadap agama (baca: Islam) yang demonstratif oleh ideologi komunisme melalui dialektika materialisme, dirasakan langsung sebagai musuh akidah Islam sehingga membangkitkan umat Islam untuk melawannya.
Sementara ideologi Kapitalisme liberal tidak menyerang agama secara langsung. Ideologi ini tetap mengakui agama, hanya meminggirkan perannya dari kehidupan.
Padahal, bahaya kapitalisme liberal jauh lebih destruktif ketimbang komunisme. Meskipun, dalam pandangan Islam keduanya, baik kapitalisme maupun komunisme adalah ideologi batil yang bertentangan dengan akidah Islam.
Sayangnya, terhadap kapitalisme terkesan serba permisif. Isu Pancasila selalu dijadikan tameng untuk menentang Komunisme dan Islam. Tapi tak pernah digunakan untuk melawan kapitalisme liberal.
Adapun Khilafah, mengapa masih ada yang menganggap ancaman lebih karena kurangnya dakwah ditengah umat akan urgensi syariah & Khilafah. Sebagaimana diketahui, dakwah Syariah & Khilafah baru masuk ke wilayah Indonesia pada era 80 an.
Sehingga, dakwah Syariah & Khilafah harus lebih digelorakan, agar umat semakin paham dan yakin bahwa Syariah & Khilafah adalah solusi, bukan ancaman. Sebab, semakin umat paham maka semakin umat akan rindu pada syariah & Khilafah, dan akan semakin yakin pada kabar gembira dari Rasulullah SAW akan kembalinya Khilafah Islamiyyah. [].
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
https://heylink.me/AK_Channel/