Ponpes Al-Zaytun Bermazhab Soekarno, Influencer Dakwah: Itu Kebodohan Luar Biasa - Tinta Media

Minggu, 07 Mei 2023

Ponpes Al-Zaytun Bermazhab Soekarno, Influencer Dakwah: Itu Kebodohan Luar Biasa

Tinta Media - Menyikapi pernyataan pimpinan pondok pesantren Al Zaitun bermazhab Soekarno, Influencer dakwah Doni Riw menyatakan itu kebodohan yang luar biasa.

“Seseorang yang benar-benar tidak memahami apa itu mazhab? Apa itu ushul fiqih? Apa itu fiqih? Dan lain sebagainya. Tentu di dalam video pendek ini saya tidak bisa menjabarkan seperti itu lengkapnya. Tetapi artinya ini zaman yang sangat luar biasa, zaman kebodohan luar biasa,” tuturnya dalam kanal Youtube Doni Riw: Madzhab Soekarno Pesantren Al Zaytun pada Kamis (4/5/2023).

Menurut Doni, ketika orang Islam tidak memahami fiqih, melakukan semuanya tanpa ilmu, dan hanya menggunakan perasangka-perasangka saja itu (kebodohan) luar biasa.

Lanjut Doni, pernyataan yang menyatakan Soekarno itu mazhabnya tentu tidak memiliki hubunganya dengan mazhab di dalam islam. “Apa benar Soekarno itu Imam Mazhab? Apalagi Soekarno itu seorang nasionalis dan seorang pemikir. Dia mengambil pemikiran barat dan tidak menguasai ushul fiqh,” terangnya.

Dalam pernyataannya yang lain, jelas Doni, dikutip dalam akun instagramnya dituliskan ‘Soekarno mazhab saya, mazhab saya dalam islam’ mengibaratkan nanas sebagai olah raga favorit. “Enggak nyambung blus Soekarno sebagai Islam itu blus enggak ada nyambung-nyambungnya. Karena memang Soekarno bukan mazhab dalam Islam, jadi jangan dibayangkan mazhab itu seperti selera makan, selera seni, dan lain sebagainya tidak seperti itu,” tegasnya.

Doni pun mengingatkan semuanya harus faham bahwa semua amal itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak. “Setiap orang beramal kebaikan walau sebesar biji Zarrah pun akan dibalas. Dan siapa beramal buruk meskipun sedikit akan dibalas dengan hal itu,” terangnya.

Tak hanya itu, ia pun meningatkan juga bahwa seluruh perbuatan di dunia akan dihisab dengan syariat Allah. “Maka tidak mungkin teman-teman kalau kita kemudian tidak mempelajari ilmu Islam yang tadi aqidah dan Syariah. Sekali kita tidak mempelajari keduanya, akidah maupun syariat walaupun kita sudah belajar kalau syariah belum belajar maka sudah pasti dijamin perbuatan kita itu hanya mengikuti suka-suka kita. Sehingga naudzubillahimindzalik kita tidak tahu kemudian ketika dihisab ternyata perbuatan kita sama sekali tidak sesuai yang diajarkan Allah dan Rasul,” pungkasnya.[] Amar Dani
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :