Tinta Media - Terkait penentuan calon presiden 2024, Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky M.Si., mengatakan bahwa calon-calon yang muncul adalah yang sudah direstui dan diinginkan oligarki.
"Jadi calon-calon yang muncul itu tidak lain adalah calon-claon yang sudah direstui atau sudah diinginkan oleh segelintir orang, baik dari segelintir politisi maupun segelintir pengusaha, itu yang kemudian disebut oligarki,” ujarnya dalam Diskusi Online Fokus UIY: Pemimpin Tidak Harus Shaleh? Ahad (14/5 2023) di kanal YouTube UIY Official.
Ia mengatakan calon dari ketua umum partai yang memiliki suara besarpun kemudian tidak bisa menentukan calonnya sendiri. Bahkan yang ingin mencalonkan anaknya pun tidak bisa. Akhirnya hanya bisa mencalonkan sesuai pesanan yang diintervensi atau yang dimintakan oleh kaum oligarki.
"Sehingga itulah yang terjadi sekarang. Masyarakat bahkan ketua partai pun tidak punya naluri kekuatan, kekuasaan, kewenangan untuk menentukan calonnya sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan para calon presiden yang sudah ditunjuk itu pun juga tidak bisa menentukan sendiri wakilnya dengan siapa.
"Jadi, ini menunjukkan bahwa baik rakyat maupun calon presiden yang sudah dicalonkan, itu pun tidak punya daya untuk bisa memilih siapa calon pendamping sebagai wakilnya," ujarnya
Dia menjelaskan bahwa memang seperti itulah fenomena dalam sistem pemerintahan demokrasi. Akhirnya yang muncul adalah orang yang dikehendaki oleh kaum oligarki dengan catatan track record yang sudah diketahui publik.
"Kemudian calon yang sudah dipilihkan oligarki itu harus diterima publik. Disuruh memilih yang ada dan menjelaskan bahwa mereka itulah yang terbaik. Jika ada masalah yang dulu, itu sudah diperbaiki," tuturnya.
"Bahkan untuk meyakinkan publik, calon tersebut menggunakan legalitas dari ulama, agamawan maupun mungkin ada sebagian aktifis juga yang diminta jadi tim sukses. Mereka disuruh menjelaskan bahwa inilah orang terbaik saat ini," tambahnya.
Ujung-ujungnya, kata Wahyudi, pemimpin banyak cacat dan tidak berkualitas pun bisa terpilih kembali. "Ini yang disayangkan, dengan pesta politik yang begitu mahal, energi yang besar dan hasilnya, ya orang-orang yang sudah dipilihkan oleh kaum oligarki," pungkasnya.[] Hamdan Dahyar Simabua