Tinta Media - Sebagian umat Islam menyatakan bahwa khilafah itu janji Allah sehingga tak usah diperjuangkan pasti akan berdiri kembali. Kita tinggal menunggu saja. Benarkah pernyataan ini?
Pastinya tidak benar bahkan salah total. Mengapa?
1. Karena justru anggapan seperti itu menyalahi Sunnah Nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw sudah dijanjikan kemenangan atas semua agama. Bahkan dari awal dakwahnya Beliau Saw sudah mengetahui pasti menang dan akan menguasai seluruh jazirah Arab. Bahkan menguasai orang Arab dan ajam. Itu yaangvbeliau janjikan kepada Abu Lahab dan Bani Abdul mutholib seluruhnya jika mereka mau beriman.
Namun apakah kemudian Nabi Muhammad SAW diam berpangku tangan? Apakah beliau kemudian duduk menunggu kemenangan? Tidak. Sama sekali tidak. Bahkan nampak jelas bahwa Beliau Saw melakukan segala hal yang diperlukan untuk mencapai kemenangan. Bahkan Beliau Saw mendatangi 14 qobilah dengan menawarkan Islam dan diri Beliau yang mulia dengan resiko seperti yang terjadi di thoif. Hingga akhirnya Beliau Saw berjumpa dengan 6 orang dari yatsrib kemudian diikuti oleh. Baiat aqobah pertama setahun kemudian. Dan baiat aqobah kedua setahun nya lagi hingga hijrah ke Madinah. Hingga berdirilah negara Islam Madinah.
Begitulah Sunnah Nabi Muhammad SAW. Begitulah contoh Nabi Muhammad SAW. Begitulah syariat Islam dalam berjuang.
Apakah kita lebih hebat dari Nabi Muhammad SAW sehingga beliau Saw perlu berdarah darah berjuang sementara kita hanya duduk manis menunggu?
2. Nabi Muhammad Saw pastilah doanya maqbul. Ga mungkin ditolak oleh Allah. Andai kemenangan tak perlu diperjuangkan maka pasti beliau jika mau cukup berdoa saja maka kafir Quraisy pastinya langsung dikalahkan oleh Allah. Bahkan dihancurkan. Lalu apakah Nabi Muhammad Saw mencukupkan diri dengan berdoa? Tidak bukan? Bahkan Beliau Saw melakukan peperangan dengan musuh musuhnya sebanyak hampir 30 kali baik beliau sendiri yang pimpin atau beliau kirim saraya.
Apakah doa kita lebih hebat dari nabi Muhammad Saw? Pastinya tidak bukan? Terus mengapa jika Beliau Saw bersusah payah dalam berjuang kemudian kita hanya duduk manis menunggu? Apakah Nabi Saw menyuruh begitu? Pastinya tidak bukan? Karena anda pastinya ga punya dalil untuk itu.
3. Bukankah rejeki sudah dipastikan oleh Allah? Lalu mengapa kita masih bekerja? Kenapa masih ngejar peluang usaha? Mengapa masih ngejar proyek ini itu? Mengapa masih pasang iklan di sosmed? Mengapa?
Mati juga sudah ditentukan oleh Allah, kenapa kita berobat kalo sakit? Mengapa kita hati hati menyeberang jalan? Kenapa?
Ya betul, karena ada perintah bekerja. Karena ada perintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan tak boleh menjatuhkan diri dalam bahaya.
Lalu kenapa kalo untuk khilafah kemudian kita berubah? Kenapa ga konsisten? Padahal ada perintah dakwah untuk melaksanakan Islam kaffah. Padahal ada Sunnah nabi Muhammad Saw yang telah mengajarkan secara praktis cara meraih kekuasaan? Mengapa kita abaikan dengan mengatakan bahwa kita cukup duduk saja menunggu janji Allah?
Apakah Sunnah Rasulullah Saw tak cukup bagi kita? Apakah kita lebih hebat dari Rasulullah Saw? Apakah kita merasa doa kita lebih maqbul dari Beliau Saw? Past tidak bukan?
Lalu, atas dasar apa untuk rejeki yang sudah dijanjikan kita Uber, sementara khilafah yang sudah dijanjikan kita duduk manis? Untuk jabatan kita Uber sampai nyogok sama sini menjilat atas bawah, sementara untuk khilafah kita hanya menunggu?
Apakah karena takut resiko?
Jika kita mengaku pengikut Nabi Muhammad Saw maka kita wajib mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW. Kita wajib berjuang menegakkan khilafah hingga Allah memberikan kemenangan kepada kita. Sebagaimana Allah telah memenuhi janjiNya kepada Rasulullah Saw. Janji itu wajib kita jemput dengan segala upaya sebagaimana Nabi Muhammad Saw telah menjemputnya. Allaahu Akbar!
4. Janji Allah pasti benar dan pasti terjadi.
Surat An-Nur Ayat 55
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."
Janji Allah pasti akan terjadi tak lama lagi insyaallah. Dan kita dengan mencontoh Sunnah Nabi Muhammad SAW kita wajib berjuang menyongsong hari kemenangan. Tidak boleh duduk manis sambil nguber rejeki yang juga sudah dijanjikan. Faham kan? Masak ga faham.
Wallaahu a'lam.[]
Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center