Tinta Media - Sobat. Islam menetapkan bahwa tujuan utama seorang muslim adalah meraih ridha Allah SWT. Maka bagi seorang mukmin tujuan utama itu tidak bisa diraih kecuali dengan komitmen penuh dan sempurna atas segala perintah-Nya dan larangan Allah SWT yakni Menjalankan segala perintah Allah dan Rasul-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Islam menempatkan bahwa diraihnya ridha Allah SWT sebagai sebuah kebahagiaan hakiki dan kemenangan gemilang.
Sehingga kenikmatan, perhiasan dan gemerlap dunia bagi seorang muslim dianggap hanyalah jalan penghantar, bukan sebagai tujuan akhir. Keridhaan Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya maka kebahagiaan, keberkahan dan kemuliaan akan menghampirinya.
Baginda Rasulullah SAW bersabda, "Jikalau hewan-hewan tahu tentang mati, seperti yang kamu ketahui, pasti engkau tidak akan merasakan daging hewan gemuk selamanya." (al-Hadits)
Sobat. Ada tiga perkara yang membuat kita sedih dan membuat menangis bagi orang yang mukmin:
1. Perpisahan dengan sang kekasih, yaitu kepergian baginda Rasulullah SAW beserta para sahabatnya dari dunia (wafatnya para auliya dan Ulama).
2. Mengingat Mati yang mengerikan.
3. Mengingat nasibku besok, apakah dimasukkan ke surga ataukah ke neraka.
Sobat. Sahabat Nabi Salman al-Farisi mengingatkan kepada kita mengenai 3 hal :
1. Berkhayal umur yang panjang sedang maut selalu mengintainya.
2. Melupakan maut sedang maut tidak pernah melupakannya.
3. Suka tertawa riang, sedangkan nasibnya belum jelas apakah disenangi atau dimarahi oleh Allah SWT.
Allah SWT Berfirman :
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". ( QS. Fushshilat (41) : 30 )
Sobat. Ayat ini menerangkan bahwa orang-orang yang mengatakan dan mengakui bahwa Tuhan Yang Menciptakan, Memelihara, dan Menjaga kelangsungan hidup, Memberi rezeki, dan yang berhak disembah, hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, kemudian mereka tetap teguh dalam pendiriannya itu, maka para malaikat akan turun untuk mendampingi mereka pada saat-saat diperlukan. Di antaranya pada saat mereka meninggal dunia, di dalam kubur, dan dihisab di akhirat nanti, sehingga segala kesulitan yang mereka hadapi terasa menjadi ringan.
Sobat. Dalam hadis Nabi saw diterangkan bahwa teguh dalam pendirian itu merupakan hal yang sangat diperlukan oleh seorang mukmin:
Sufyan bin 'Abdullah ats-saqaf meriwayatkan bahwa seseorang berkata, "Ya Rasulullah, perintahkan kepadaku tentang Islam suatu perintah yang aku tidak menanyakan lagi kepada orang selain engkau."
Rasulullah menjawab, "Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian teguhkanlah pendirianmu." Aku berkata, "Apa yang harus aku jaga?" Maka Rasulullah mengisyaratkan kepada lidahnya sendiri. (Riwayat Muslim)
Sobat. Menurut Abu Bakar, yang dimaksud dengan perkataan "istiqamah" ialah tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.
Kepada orang yang beriman dan berpendirian teguh dengan tidak mempersekutukan-Nya, Allah menurunkan malaikat yang menyampaikan kabar menggembirakan, memberikan segala yang bermanfaat, menolak kemudaratan, dan menghilangkan duka cita yang mungkin ada padanya dalam seluruh urusan duniawi maupun urusan ukhrawi.
Dengan demikian, dadanya menjadi lapang dan tenteram, tidak ada kekhawatiran pada diri mereka. Sedangkan kepada orang-orang kafir, datang setan yang selalu menggoda mereka, sehingga menjadikan perbuatan buruk indah menurut pandangan mereka.
Waki' dan Ibnu Zaid berpendapat bahwa para malaikat memberikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman pada tiga keadaan yaitu, ketika mati, di dalam kubur, dan di waktu kebangkitan.
Kepada orang-orang yang beriman itu para malaikat mengatakan agar mereka tidak usah khawatir menghadapi hari kebangkitan dan hari perhitungan nanti. Mereka juga tidak usah bersedih hati terhadap urusan dunia yang luput dari mereka seperti yang berhubungan dengan keluarga, anak, harta, dan sebagainya.
Menurut 'Atha', yang dimaksud dengan "alla takhafu wa la tahzanu" ialah: janganlah kamu khawatir bahwa Allah tidak memberi pahala amalmu, sesungguhnya kamu itu diterima Allah, dan janganlah kamu bersedih hati atas perbuatan dosa yang telah kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah mengampuninya.
Ayat ini selanjutnya menjelaskan bahwa para malaikat mengatakan kepada orang-orang beriman agar bergembira dengan surga yang telah dijanjikan para rasul. Mereka pasti masuk surga, dan kekal di dalamnya.
Sobat. Oleh karena itu bagi orang yang pikirannya sehat, seyogyanya, ia bangun dari kelengahannya dan sadar dari kelalaiannya. ada empat perkara yang membuktikannya yaitu :
1. Mengatur urusan dunia dengan qanaáh, tenang menghadapinya. Tidak pendek akal atau waktu.
2. Urusan akherat disegerakan, tidak ditunda-tunda dan perhatiannya penuh ditujukan ke sana.
3. Giat dalam urusan agama dengan mencari ilmu.
4. Saling nasehat menaehati dan sabar dalam hubungan sesama manusia.
Sobat. Ada lima sifat yang dimiliki manusia pilihan yaitu giat dan tekun beribadah. Bermanfaat bagi sesama manusia. Tidak mengganggu sesamanya. Tidak iri pada milik orang lain. Memperbanyak bekal menghadapi mati.
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku BIGWIN dan Buku Gizi Spiritual