IJM: Status Siaga Tempur Darat TNI Hadapi KKB Papua Setengah Hati - Tinta Media

Senin, 01 Mei 2023

IJM: Status Siaga Tempur Darat TNI Hadapi KKB Papua Setengah Hati

Tinta Media - Peningkatan status di Papua menjadi siaga tempur oleh Panglima TNI Laksamana Yudho Margono setelah terjadinya serangan dari kelompok kriminal bersenjata atau KKB yang menewaskan seorang prajurit TNI dinilai Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnu Wardhana masih setengah hati karena pragmatisme elit politik.

“Secara technically siaga tempur darat yang dilakukan oleh Pak Yudho Margono menurut saya pribadi sudah tepat, tapi masalahnya TNI menjadi setengah hati karena pragmatisme dari elit politik negeri ini, khawatir Amerika dan Inggris membawa masalah ini menjadi kasus HAM internasional sehingga menyebabkan Papua bisa lepas,” ungkapnya dalam dalam Kabar Petang: Ganyang KKB di Papua! melalui kanal Youtube Khilafah News Channel, Selasa (25/04/2023).

Menurut Agung, ketika status wilayahnya sudah siaga tempur darat, seharusnya didukung dengan tambahan anggaran, pasukan, peralatan tempur dan lain sebagainya. Tapi beberapa pihak elit politik kurang mendukung, malah melakukan pendekatan-pendekatan humanis dan lobi-lobi.

“Pak Jokowi mendekati Egianus Kogoya, berharap ada pendekatan-pendekatan humanis ada lobi-lobi, itu tidak berguna. Karena yang mereka minta, masalah Papua setelah membara, masuk ke meja perundingan, berarti membawa kasus Papua ini pada ranah internasional dan menjadikan PBB sebagai penengah. Kalau PBB jadi penengah maka Indonesia berpeluang kalah sangat besar, karena kita tahu bahwa di belakang layarnya ada kekuatan asing yang punya kedekatan dengan PBB, ditambah lingkup cara berpikir PBB dan dunia hari ini dengan pendekatan HAM, Indonesia akan kejebak,” tuturnya.

Menurutnya, penyelesaian masalah Papua secara komprehensif adalah dengan menghentikan seluruh campur tangan asing, mengusir semua kekuatan negara imperialis yang bercokol di Papua dan segera membangun Papua secara serius dalam segala bidang kehidupan.

“Penyelesaian masalah Papua secara komprehensif, poin dasarnya adalah pertama, menghentikan seluruh campur tangan asing termasuk campur tangan dari mereka-mereka yang men-support Papua merdeka juga mengultimatum mereka yang ingin membawa kasus Papua ini pada konteks internasional. Kedua, mengusir semua kekuatan negara imperialis yang bercokol di Papua, baik dalam bentuk perusahaan, kekuatan politik maupun jurnalis. Ketiga, segera membangun Papua secara serius dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, kesejahteraan dan peradabannya, tapi bukan dengan pendekatan otonomi khusus yang seperti sekarang ini,” jelasnya.

Agung menegaskan, hanya dengan Khilafah Islamiyah yang menerapkan Islam secara kaffah di negeri Papua dan negeri Islam lainnya, maka keberanian untuk melawan, mengusir semua kekuatan asing dari bumi Papua dan kemauan untuk menyejahterakan Papua itu baru bisa dilaksanakan.

“Kami berpikir bahwa segera, dalam tempo sesingkat-singkatnya untuk menegakkan Khilafah Islamiyah. Karena hanya dengan Khilafah Islamiyah yang menerapkan Islam secara kaffah di negeri Papua dan negeri Islam lainnya, maka rekomendasi yang tadi saya sarankan, yakni keberanian untuk melawan asing, mengusir semua kekuatan asing dari bumi Papua, menyejahterakan Papua, baru bisa dilaksanakan,” pungkasnya. [] Evi
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :