Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mengingatkan Indonesia agar memiliki keberanian untuk menghentikan utang dan investasi asing.
"Soal investasi, agar Indonesia itu tidak terjebak, tidak ingin bernasib sama seperti beberapa negara yang terjebak utang Cina, maka Indonesia harus memiliki keberanian menghentikan utang dan investasi asing,” dalam program aspirasi: Polemik! Wapres Terima Kunjungan Sekretaris Partai Komunis Fujian Cina, Ahad (14/5/2023) di kanal Youtube Justice Monitor.
Menurutnya, untuk menghentikan utang dan investasi asing ini, harus memiliki perlawanan dan perjuangan yang ideologis. "Bukan hanya sekedar pragmatis, bukan hanya menolak dan menghentikan investasi dari Cina, tapi menolak dan menghentikan juga investasi asing dan utang luar negeri dari para kapitalis barat," ujarnya.
"Juga karena investasi dan utang itu adalah alat imperialisme dan alat penjajahan ekonomi,” tegasnya.
Derita Muslim Uighur
Agung mencatat, di bawah rezim komunis Cina, saudara-saudari Muslim dan Muslimah Uighur tinggal di wilayah Turkistan Timur, Barat Laut China mengalami penderitaan.
"Mereka merupakan mayoritas dari populasinya yang berjumlah sekitar 26 juta bersama dengan etnis Han. Selama beberapa tahun ini wilayah ini berada di bawah pengawasan ketat, mulai dari kamera yang ada di mana-mana hingga gerbang keamanan di gedung-gedung, serta kehadiran militer yang meluas di jalan-jalan, pendataan paspor," ungkapnya.
Kemudian wanita muslim Uighur, lanjutnya, dipaksa menikahi pria Han. Pria yang dipaksa mencukur jenggot dan tidak dapat melakukan simbol-simbol agama Islam yang lain. "Singkatnya apa yang dilakukan oleh rezim komunis Cina terhadap Muslim Uighur tidak berakhir dengan tulisan saja,” bebernya.
Meskipun demikian, Agung mengkritisi banyak pemerintah di Negara-Negara Muslim yang justru malah terus melanjutkan hubungan mereka dengan rezim komunis Cina yang menganiaya dan menyiksa Umat Islam.
"Harusnya pemerintah Islam itu menunjukkan kepedulian dan pembelaan serius dengan apa yang dilakukan rezim China terhadap muslim Uighur,” pungkasnya. [] Abi Bahrain