Tinta Media - Dakwah kepada penguasa agar menerapkan syariat Islam merupakan aktivitas politik yang agung.
"Dalam Islam, aktivitas dakwah khususnya dakwah kepada penguasa agar menerapkan syariat Islam adalah aktivitas politik yang agung," tutur Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada Tinta Media, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya, esensi dari politik Islam adalah untuk menegakkan hukum Allah SWT di muka bumi. "Melalui tegaknya institusi Khilafah," tegasnya.
Ia menilai, perjuangan penegakan Khilafah bukan ditempuh dengan do'a dan memohon agar Khilafah turun dari langit. "Akan tetapi, Khilafah diperjuangkan dengan metode (thariqoh) yang baku, yang mencontoh perjuangan dakwah Rasulullah SAW saat di Mekkah, hingga akhirnya mampu menegakkan kekuasaan Islam (Daulah Islam) di Madinah," ungkapnya.
Mendirikan Negara Islam atau Khilafah Islam, kata Ahmad, tercermin dari metode yang diambil dari sunnah Nabi SAW dalam mendirikan Negara Islam.
"Metode tersebut tercermin dalam tiga tahapan. Pertama, pengkaderan (at-tatsqîf). Kedua, interaksi dengan umat (at-tafâ’ul), termasuk di dalamnya adalah pencarian dukungan dan pertolongan (thalab an-nushrah). Ketiga, penerimaan kekuasaan dari pemilik kekuasaan (istilâm al-hukmi)," jelasnya.
Menurutnya, Sunnah Nabi saw menunjukkan atas tiga tahapan tersebut dalam mendirikan Negara Islam di Madinah. "Dengan demikian kita wajib mengikuti metode yang tercermin dalam tiga tahapan," pungkasnya.[] Achmad Mu'it