Tinta Media - Menanggapi perang yang terjadi di Sudan, Pengamat Politik Internasional Ustadz Umar Syarifudin mengatakan, ini adalah perang saudara.
"Ini adalah perang saudara. Pertempuran antara angkatan bersenjata negara itu dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter meletus di Khartoum, dekat dengan komando militer dan istana presiden, dan dekat dengan dua pangkalan RSF di utara dan barat ibu kota," ujarnya kepada Tinta Media, Kamis (20/4/2023).
Ia menuturkan, dalam perang tersebut sempat terjadi gencatan senjata namun gagal.
"Upaya gencatan senjata gagal pada Selasa (18/4/2023) malam ketika bentrokan meletus kembali antara kedua faksi di Khartoum tengah, hanya beberapa jam setelah mereka menyepakati gencatan senjata 24 jam," tuturnya.
Menurutnya, kegagalan gencatan senjata ini menunjukkan persaingan dua jendral yang berjuang untuk menguasai negara itu. "Bertekad untuk saling menghancurkan dalam konflik yang berpotensi berkepanjangan tersebut," bebernya.
Ia menyarankan agar para komandan berdamai, mengingat perang ini terjadi di bulan Ramadhan, bulan ketakwaan dan pertobatan.
"Menyedihkan, perang ini terjadi di bulan suci Ramadhan, bulan ketakwaan dan pertobatan kepada Allah. Maka para komandan militer dan komandan paramiliter harus berdamai, bertobat dan melepaskan dari dosa - dosa yang mereka perbuat," ungkapnya. [] Robby Vidiansyah Prasetio