Tinta Media - Merespons kebiadaban tentara Israel menyerang Muslim Palestina di Masjid Al Aqsha, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) mengatakan, sikap penguasa negeri-negeri Muslim mendiamkan kekejaman zionis Israel itu, merupakan bentuk pengkhianatan.
“Mendiamkan kekejaman zionis Israel berlangsung di depan mata mereka tanpa ada upaya nyata untuk menghentikannya jelas merupakan bentuk pengkhianatan terhadap kewajiban mereka untuk melindungi umat dan Masjidil Aqsa dan secara tidak langsung merupakan dukungan terhadap kekejaman Israel di sana,” tegasnya dalam Tayang Video: Mengutuk Kebiadaban Zionis Israel Menyerang Masjidil Aqsha di Palestina, Jumat (14/4/2023) di kanal Youtube UIY Official.
Dia bersama ulama dan tokoh umat menyatakan sikap mengutuk tindakan zionis Israel yang menyerang umat Islam yang tengah beribadah di Masjidil Aqsha itu. “Kutukan terhadap keberadaban Zionis Israel, pada Rabu 5 April dini hari lalu tentara Israel menyerang umat Islam yang tengah beribadah di dalam Masjidil Aqsa," tegasnya.
Lanjutnya, ia katakan dalam serangan Israel itu, Muslim Palestina yang sedang beribadah dipukuli, sebagiannya lalu diikat. Tentara Israel juga menembaki Masjidil Aqsha dengan granat dan gas air mata, akibatnya puluhan jamaah terluka sementara ratusan warga Palestina lainnya ditahan oleh otoritas Israel.
"Kejadian ini bukan hanya yang kali pertama, ini adalah kesekian kali kebiadaban Israel ditunjukkan kepada dunia,” tuturnya.
Ia menyerukan kapada penguasa negeri-negeri Muslim untuk bersatu mengerahkan kemampuan militer guna menghentikan kebrutalan zionis Israel itu.
“Sesungguhnya cara yang benar dalam menghadapi agresi Israel tak lain adalah dengan jihad, perundingan damai apalagi normalisasi hubungan diplomatik akan mengokohkan keberadaan zionis Israel di sana,” serunya.
Lebih lanjut, dia mengajak penguasa, tokoh umat, alim ulama, akademisi pimpinan militer sungguh-sungguh ikut dalam beejuang menegakkan khilafah. Karena hanya khilafah sajalah yang bisa menyatukan dua miliar umat Islam seluruh dunia dengan segenap potensi yang dimiliki.
"Hanya dengan persatuan saja umat akan memiliki kekuatan untuk melindungi harkat dan martabatnya, termasuk melawan segala bentuk kezaliman seperti yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan Masjidil Aqsha sekarang ini,” pungkasnya.[] Warih Sutaryono